Artileri dan pesawat tempur Israel melakukan serangan intens di wilayah timur kamp Deir al-Balah, al-Bureij, dan al-Maghazi, serta berbagai lokasi di tengah, barat, dan timur kamp Nuseirat.
Saksi mata di lokasi kejadian menyatakan bahwa serangan berlangsung selama berjam-jam, menyebabkan kepanikan dan kerusakan luas.
Kolom asap hitam terlihat membubung dari seluruh bagian tengah Jalur Gaza akibat pemboman udara dan artileri.
BACA JUGA:Iran Minta AS Jauhi Konfliknya dengan Israel : Cina Minta Semua Pihak Menahan Diri !
BACA JUGA:Iran Klaim Serang Israel Sesuai Pasal 51 Piagam PBB, Begini Reaksi Netanyahu !
Salah seorang saksi mata menambahkan, "Kendaraan militer Israel tiba-tiba memasuki wilayah timur dan barat laut kamp Nuseirat, disertai dengan penembakan artileri yang intens."
Mereka juga melaporkan bahwa pesawat tak berawak Israel terbang rendah di atas kamp Nuseirat, menembaki siapa saja yang bergerak di jalanan kamp, mengakibatkan banyak kematian dan cedera.
Sumber medis menyatakan bahwa puluhan korban telah tiba di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, banyak di antaranya dengan luka bakar parah dan cedera akibat ledakan.
Rumah Sakit Baptist juga melaporkan menerima empat jenazah warga Palestina akibat serangan udara Israel yang menargetkan sebuah rumah di lingkungan Al-Zaytoun, tenggara Kota Gaza.
Tentara Israel mengonfirmasi serangan berskala besar di kamp Nuseirat dan daerah lain di Jalur Gaza tengah.
Dalam sebuah pernyataan, mereka menyatakan bahwa operasi ini menargetkan "infrastruktur" di wilayah Nuseirat.
Harian Yedioth Ahronoth menggambarkan serangan ini sebagai "belum pernah terjadi sebelumnya."
Selain itu, situs web Walla Israel melaporkan bahwa Angkatan Udara Israel membom Deir al-Balah dan kamp Nuseirat, sementara kapal angkatan laut mengebom pinggiran Kota Gaza.
Serangan ini berlangsung di tengah-tengah seruan internasional untuk gencatan senjata.
Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menuntut penghentian segera operasi militer di Gaza, namun Israel terus melanjutkan serangannya.
Lebih dari 36.800 warga Palestina telah tewas di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.