Banyak masyarakat yang mengembangkan budidaya ikan patin karena permintaannya yang tinggi. Namun, untuk mendapatkan ikan patin yang berkualitas, diperlukan perhatian khusus pada lingkungan perairan dan kualitas air.
Air yang digunakan untuk pemeliharaan ikan patin harus memenuhi kebutuhan optimal ikan.
Parameter kualitas air yang penting antara lain oksigen terlarut, suhu, pH, karbondioksida, amonia, dan kesadahan air.
Ikan patin yang dipelihara dengan baik akan menghasilkan daging yang lezat dan gurih, meskipun tidak setara dengan ikan patin asli dari sungai.
Meski ada sebagian orang Melayu yang ogah memakan ikan patin karena alasan budaya dan legenda, ikan patin tetap menjadi salah satu komoditas penting di Riau.
Dengan pengelolaan yang baik, budidaya ikan patin dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal dan memenuhi permintaan pasar akan ikan patin yang gurih dan lezat.
Legenda ikan patin yang hidup di kalangan masyarakat Melayu menjadi pengingat akan pentingnya menjaga janji dan menghargai kisah leluhur.
Di sisi lain, perkembangan budidaya ikan patin menunjukkan adaptasi dan inovasi masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk kesejahteraan mereka.
Dengan demikian, ikan patin tetap menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Riau, baik dari sisi budaya maupun ekonomi.***