Luasnya Peluang Ekspor Durian Indonesia

Minggu 02 Jun 2024 - 11:14 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Dahlia

Durian unggul idealnya memiliki edible portion atau porsi yang bisa dikonsumsi hingga 40 persen, warna, dan rasa yang menggoda.

“Konsumen bisa ‘mengulang’ enaknya, mudah, dan tersedia. Jangan menjadi durian siluman,” kata Catur. Durian siluman maksudnya ketika konsumen hendak mencari kembali, durian itu “menghilang” atau tidak tersedia di pasaran.

Salah satu masalah budi daya durian di Indonesia adalah tingkat keberhasilannya rendah, yaitu hanya 30,3 persen.

Penjualan bibit durian bersertifikat setiap tahun rata-rata 1.416.647 batang atau setara penanaman 14.616,4 ha per tahun.

Populasi durian rata-rata 100 tanaman per ha. Namun, tambahan luas areal panen durian dalam 11 tahun terakhir hanya 48.689 ha.

Artinya, setiap tahun hanya bertambah 4.426,3 ha.

Masalah lain seperti anggaran, sumber daya manusia/tenaga kerja, persoalan budi daya (kebutuhan air, cara memangkas cabang, pengendalian hama dan penyakit tanaman, mengatur pupuk organik dan pupuk anorganik).

Sekadar contoh, anggaran mengebunkan durian mencapai Rp117.370.000 per hektare per tahun.

Petani idealnya menyediakan air selama pertumbuhan durian (berumur 1—2 tahun) yakni 5 liter per 1 m2 per hari.

Namun, ketika umur tanaman lebih dari 3 tahun, kebutuhan itu terpenuhi dalam 2—3 hari. “Kekurangan dan kelebihan penyiraman sama bahayanya,” ujar Catur.

Oleh karena itu, negara harus mendukung riset-riset terkait durian, membuat regulasi yang mendukung perdurianan, dan memfasilitasi kegiatan produksi agar lebih maksimal.

Kerja sama antara para peneliti, akademikus, dan para petani diperlukan untuk menggarap pasar durian yang sangat besar.(ant)

 

*) Penulis adalah Ketua 3 Perhorti dan dosen di Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Pakuan.

Kategori :