Data Trade Map dalam Durian Global Market Report oleh Plantation International mencatat pada 2016 volume ekspor durian dari Thailand ke Tiongkok sekitar 403.000 ton, sedangkan Malaysia 18.000 ton.
Data Asosiasi Eksportir Importir Buah-buahan dan Sayuran Segar Indonesia menyebut, setiap 1 persen kenaikan penduduk Tiongkok yang mengonsumsi durian, akan mendongkrak nilai penjualan durian 1,7 miliar dolar AS setara Rp27,63 triliun.
Padahal, penduduk negeri Tirai Bambu itu yang mengonsumsi durian belum sampai 5 persen. Hal itu berarti potensi pasar durian sangat besar.
Pada 2022, Tiongkok menghabiskan 4,5 miliar dolar AS untuk konsumsi durian dan melambung 6,7 miliar dolar AS pada 2023.
Indonesia memiliki beragam keunggulan untuk mengembangkan potensi bisnis durian.
“Potensi durian kita sebetulnya ada di agrotourism,” kata Reza.
Mantan Direktur Riset PT PT Mekar Unggul Sari itu mengatakan, Indonesia mampu memproduksi durian sepanjang tahun karena iklim tropis dan geografis yang yang membentang dari Aceh di barat hingga Papua.
Musim panen durian di berbagai sentra itu juga berbeda-beda.
Setiap Pusat Agrowisata Durian (Durian Agrotourism Centre, DAC) memiliki varietas unggul masing-masing, karakter unik dan khas daerah setempat atau memiliki Indikasi Geografis (IG).
Hal ini memberikan kesempatan bagi setiap sentra untuk menarik wisatawan untuk mengunjungi tempat mereka.
Selain itu, objek agrowisata dapat dioperasikan oleh kebun dengan ukuran kecil hingga menengah mulai dari 1—25 hektare untuk menarik pengunjung lokal dan juga turis internasional.
Mereka dapat mengunjungi berbagai agrowisata durian di Indonesia setiap saat sepanjang tahun, tergantung pada musim panen masing-masing daerah, dan pada saat yang sama mengunjungi wisata lainnya, seperti budaya, pegunungan, pantai, dan tempat bersejarah.
Pengembangan bisnis durian juga memberikan efek domino berupa jasa lainnya, seperti seperti akomodasi, transportasi, makanan dan minuman, serta cendera mata.
Praktisi pupuk dan tanaman hortikultira, Catur Dian Mirzada, mengatakan kunci dalam membangun durian Nusantara adalah petani cerdas, negara mendukung, dan durian Indonesia mendunia.
“Petani sebagai pelaku budi daya harus paham merawat durian (on farm) dan memasarkan (off farm),” kata Marketing Manager produsen pupuk PT Meroke Tetap Jaya itu.
Durian-durian Indonesia harus memiliki “nama” yang lebih baik jika terdaftar resmi (jaminan dan tanggung jawab genetik), harus adaptif, produktif, tersebar, dan memiliki nilai jual yang baik.