Pada 12 Mei 2024, terjadi gempa hembusan dengan amplitudo 30 mm dan durasi 45 detik.
BACA JUGA:KPU Belum Terima Salinan Putusan MA Soal Batas Usia Calon Kepala Daerah
BACA JUGA:Penidakan Jukir Liar Harus Tegas : Namun Tetap Humanis ! BACA JUGA:Penidakan Jukir Liar Harus Tegas : Namun Tetap Humanis !
Meskipun warna air danau kawah sempat kembali normal pada 15 Mei, pada 17 Mei 2024 warnanya kembali berubah menjadi abu-abu.
PVMBG masih menetapkan status Gunung Dempo pada level II atau "Waspada".
Hal ini membuat aktivitas pendakian harus ditutup sementara demi keselamatan para pendaki dan wisatawan.
Meskipun demikian, warga dan pengunjung masih dapat menikmati keindahan alam Kota Pagar Alam di luar radius yang berpotensi membahayakan.
Sementara itu, pihak terkait seperti UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) wilayah X Dempo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kantor SAR, dan Dinas Pariwisata Kota Pagar Alam telah melakukan rapat koordinasi untuk mengatasi dampak dari aktivitas erupsi Gunung Dempo.
Mereka mengimbau agar masyarakat tetap waspada namun tetap dapat menikmati potensi wisata yang aman.
Penduduk setempat juga diminta untuk mengikuti perkembangan informasi terkini dari pihak berwenang terkait kondisi Gunung Dempo.
Warga di sekitar Gunung Dempo juga diingatkan untuk menghindari masuk ke area yang sudah ditentukan sebagai zona berbahaya.
Kepala BPBD Kota Pagar Alam menegaskan bahwa langkah-langkah pencegahan dan penanganan telah dipersiapkan dengan baik, termasuk rencana evakuasi jika diperlukan.
Pemerintah daerah dan instansi terkait siap memberikan bantuan dan koordinasi dalam upaya menjaga keselamatan warga dan pengunjung selama periode aktivitas erupsi Gunung Dempo.
Pendakian Gunung Dempo yang ditutup sementara ini diharapkan dapat membantu mengurangi risiko potensi bahaya akibat aktivitas erupsi.
Keamanan dan keselamatan masyarakat serta wisatawan menjadi prioritas utama dalam menghadapi situasi ini. (ant)