Selain itu, Eti Agustina menekankan pentingnya peran serta orang tua dalam memantau perkembangan sosial dan emosional anak-anak mereka.
"Orang tua harus lebih peka terhadap perubahan perilaku anak. Jika anak menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan atau ketakutan, segera cari tahu penyebabnya dan berikan dukungan yang diperlukan," ujar Eti.
DP2KBP3A Kota Prabumulih bekerja sama dengan instansi terkait seperti Dinas Pendidikan, kepolisian, dan lembaga sosial lainnya untuk menangani kasus-kasus bullying dan kekerasan terhadap anak.
"Kerjasama ini penting untuk memastikan bahwa setiap laporan yang masuk dapat ditangani dengan cepat dan tepat," jelas Eti Agustina.
Upaya lainnya termasuk mengadakan seminar dan workshop bagi guru dan orang tua tentang cara mengidentifikasi dan menangani bullying.
"Dengan pemahaman yang lebih baik, kita dapat mencegah bullying sejak dini dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak-anak kita," tambahnya.
Eti Agustina juga mengajak seluruh masyarakat Kota Prabumulih untuk lebih peduli terhadap isu bullying.
"Bullying bukan hanya masalah sekolah atau keluarga, tetapi masalah kita bersama. Setiap dari kita memiliki peran dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak," ujarnya.
Menurutnya, dengan kerja sama yang baik antara orang tua, guru, dan masyarakat, kasus bullying dapat ditekan dan anak-anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan positif.
"Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk menghentikan bullying dan memberikan masa depan yang cerah bagi anak-anak kita," pungkasnya. ***