Ini menunjukkan kemampuan Raisi untuk menjalankan diplomasi independen yang berorientasi pada kepentingan nasional Iran.
"Artinya Raisi mengambil pendekatan yang kontras dengan pendekatan presiden sebelumnya Hassan Rouhani yang melakukan pelibatan negara-negara Barat demi membangun kesepakatan soal nuklir dan mencabut sanksi internasional yang memberatkan Iran," kata Dinna menambahkan.
Lebih lanjut Dinna menjelaskan bahwa di bawah kepemimpinan Raisi, Iran telah menjadi pemangku kepentingan utama dalam Uni Ekonomi Eurasia dan memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara di Afrika dan Arab seperti Djibouti, Maladewa, Sudan, Mesir, Libya, Kuwait, dan Arab Saudi.
BACA JUGA:KPK Setor Rp59,2 Miliar ke Kas Negara : Uang Pengganti dari Terpidana Dodi Reza Alex !
BACA JUGA:Pascaduel Maut Merenggut 2 Nyawa : Kapolres PALI Imbau Keluarga Korban Jangan Terprovokasi !
Strategi ini dilakukan sebagai upaya untuk menangkal dampak sanksi ekonomi yang diterapkan oleh Barat.
"Inilah cara Raisi menangkal sanksi ekonomi dari Barat," ujarnya.
Kematian Raisi membawa dampak signifikan terhadap dinamika politik di Iran dan kawasan Timur Tengah.
Dinna menilai bahwa potensi yang akan terjadi di kawasan Timur Tengah menyusul wafatnya Presiden Raisi akan sangat dipengaruhi oleh proses pemilu di Iran.
"Potensinya adalah wait-and-see melihat proses pemilu di Iran," katanya.
Menurut Dinna, kondisi perbaikan relasi antar negara-negara Timur Tengah menunjukkan bahwa tidak ada negara besar di kawasan tersebut yang menginginkan instabilitas.
Negara-negara di Timur Tengah cenderung menahan diri dari tindakan yang bisa memicu ketegangan lebih lanjut.
Kematian Raisi diperkirakan akan mengkonsolidasi kelompok konservatif di Iran.
Kelompok ini akan berusaha memastikan bahwa kebijakan dan arah politik yang telah digariskan oleh Raisi tetap berlanjut.
Langkah ini penting untuk menjaga stabilitas internal dan mempertahankan posisi Iran di kancah internasional.
"Hal ini untuk memastikan bahwa Iran tidak keluar dari jalur yang digariskan pemimpin sebelumnya yang wafat itu," kata Dinna.