Selain dapat dibeli dalam berbagai pecahan yang disesuaikan dengan kemampuan finansial, emas batangan juga mudah dijual kembali.
Investor pemula disarankan untuk membeli emas dalam pecahan kecil terlebih dahulu, misalnya 1 gram atau 5 gram, untuk mengurangi risiko dan mempelajari dinamika pasar emas.
Berinvestasi dalam emas juga sebaiknya dilakukan dengan strategi yang jelas.
Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain:
1. Dollar-Cost Averaging (DCA): Membeli emas secara rutin dalam jumlah yang sama tanpa mempedulikan harga pasar. Strategi ini membantu mengurangi risiko fluktuasi harga yang ekstrem.
2. Diversifikasi: Menempatkan sebagian dana di emas dan sebagian lainnya di aset lain seperti saham, obligasi, atau properti untuk mengurangi risiko.
3. Jangka Panjang: Memiliki tujuan investasi jangka panjang dengan emas dapat membantu mengatasi fluktuasi harga jangka pendek.
Kenaikan harga emas Antam sebesar Rp7.000 per gram menjadi Rp1.350.000 per gram pada Sabtu, 18 Mei 2024, mencerminkan dinamika pasar global yang bergejolak dan persepsi investor terhadap risiko ekonomi dan geopolitik.
Emas, sebagai aset safe haven, terus menarik minat investor yang mencari perlindungan dari ketidakpastian ekonomi.
Namun, penting bagi investor untuk tetap bijaksana dan terinformasi dalam mengambil keputusan investasi, serta mempertimbangkan diversifikasi untuk mengelola risiko dengan lebih baik.
Dengan harga yang terus bergerak dan berbagai faktor yang mempengaruhinya, emas tetap menjadi salah satu instrumen investasi yang menarik di Indonesia.
Antam, sebagai salah satu penyedia emas batangan terbesar di Indonesia, terus menyediakan produk emas yang dapat diandalkan oleh masyarakat, baik untuk tujuan investasi maupun perlindungan nilai.***