Irak, seperti Indonesia, telah mengalami dua kekalahan selama turnamen ini dan telah mencetak tujuh gol sambil kebobolan tujuh kali.
Meskipun kedua tim memiliki rekor yang sama, Irak memiliki kemampuan untuk menjadi ancaman yang serius.
Analisis Kekalahan Irak dalam Pertandingan Sebelumnya
Irak kalah dalam pertandingan melawan Thailand dalam fase grup, meskipun mereka mendominasi dalam menciptakan peluang.
Namun, ketajaman Thailand dalam menyelesaikan peluang menjadi kunci kemenangan mereka.
Kekalahan kedua Irak terjadi dalam pertandingan semifinal melawan Jepang, di mana mereka kalah dalam segala aspek permainan.
Timnas Indonesia U23, yang telah setia dengan formasi 3-4-3 selama turnamen ini, mungkin harus mempertimbangkan perubahan strategi menghadapi Irak.
Formasi 4-2-3-1 atau 4-4-2 bisa menjadi opsi yang menarik, mengingat kekuatan dan kelemahan Irak serta kemenangan Jepang atas mereka dengan formasi 4-4-2.
Referensi dari pertandingan sebelumnya, termasuk kekalahan Uzbekistan atas Indonesia dalam semifinal, dan kemenangan Jepang atas Irak, bisa menjadi sumber pembelajaran berharga bagi tim pelatih Indonesia.
Formasi yang lebih bertahan mungkin dapat mengatasi kelemahan yang terlihat dalam pertandingan sebelumnya.
Dalam pertarungan melawan Irak, Garuda Muda harus mempersiapkan diri dengan baik dan menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan karakteristik lawan.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang kekuatan dan kelemahan Irak, serta pembelajaran dari pertandingan sebelumnya, Indonesia memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan yang berharga dalam perebutan tempat ketiga ini.
Garuda Muda harus mempertimbangkan perubahan formasi dalam pertandingan melawan Irak.
Dengan mempelajari kekuatan dan kelemahan lawan serta pembelajaran dari pertandingan sebelumnya, Indonesia memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan yang penting dalam turnamen ini.***