Keadaan Suryati ditemukan dalam keadaan kritis oleh mantan Kepala Desa setempat, Umar Ali.
"Ketika Pak Umar Ali pulang dari kebun, dia menemukan Suryati di pinggir jalan, meminta minum. Kemudian dia membawa Suryati pulang, dimandikan oleh warga. Seorang perawat dari rumah sakit juga datang untuk memberikan pertolongan, tetapi sayangnya Suryati tidak bisa diselamatkan," ucap Aan.
Kehadiran pemerintah desa dalam mengatasi kondisi keluarga Suryati disorot oleh sejumlah warga.
BACA JUGA:HAR Kenalkan Batik Motif Ambung- Khaman Khas Muara Enim
BACA JUGA:Dua Lokasi Objek Wisata di Kabupaten Musi Rawas Ini Jadi Primadona Saat Libur Lebaran Idul Fitri
Mereka menilai bahwa pemerintah setempat gagal memberikan perhatian yang memadai terhadap warga yang membutuhkan, terutama dalam hal kesejahteraan dan kebutuhan dasar.
"Tidak ada kepedulian dari Pemerintah Desa. Anak Suryati mengalami gizi buruk, kondisi stunting tidak pernah mendapat perhatian dari Desa," ungkap seorang warga.
Namun, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muratara, Tasman, mengklarifikasi bahwa sebelum meninggal dunia, Suryati telah menerima perhatian medis.
"Petugas kesehatan telah turun dan melakukan pengecekan beberapa hari sebelum kejadian. Meskipun terdeteksi bahwa Suryati mengalami kekurangan gizi, pelayanan medis telah diberikan secara langsung di lokasi," jelas Tasman.
Tragedi kematian Suryati menjadi peringatan bagi pemerintah setempat untuk lebih serius dalam menangani masalah kesejahteraan masyarakatnya, terutama yang hidup dalam kondisi ekonomi yang rentan.
Pemberian bantuan yang tepat sasaran dan perhatian yang lebih besar terhadap kelompok rentan menjadi kunci untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.***