PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Rumah tradisional di wilayah Sumatra Selatan memiliki nilai filosofis yang mendalam, mulai dari struktur atap hingga pembagian ruang di dalamnya.
Rumah Ulu, salah satu jenis rumah tradisional tersebut, menjadi simbol kekayaan budaya dan kearifan lokal masyarakat Komering.
Bangunan ini tidak hanya memperlihatkan warisan arsitektur yang indah, tetapi juga menjadi cerminan dari kehidupan sosial dan nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.
BACA JUGA:Rumah Baghi : Kekuatan Arsitektur dan Kekayaan Budaya Orang Besemah
Rumah Ulu, yang merupakan salah satu dari tiga tipologi arsitektur rumah tradisional di Sumatra Selatan, memiliki keunikan tersendiri dalam struktur dan desainnya.
Dua tipologi rumah tradisional lainnya adalah Rumah Limas dan Rumah Gudang.
Rumah Ulu, seperti yang diungkapkan oleh masyarakat yang bermukim di kawasan hulu Sungai Musi, Sumatra Selatan, memiliki makna yang dalam dalam setiap detail konstruksinya.
BACA JUGA:Eksotisme Pinang Banjar : Destinasi Wisata bak Negeri Dongeng di Sumatera Selatan
Nama "Ulu" sendiri berasal dari kata 'uluan', yang secara harfiah berarti pedesaan, sekaligus menjadi sebutan bagi masyarakat yang tinggal di bagian hulu Sungai Musi.
Salah satu keunikan Rumah Ulu adalah pembangunannya yang mengikuti aturan tertentu, termasuk arah penempatan rumah dan pembagian ruang di dalamnya.
Rumah ini dibangun menghadap ke depan garis aliran air untuk menghindari banjir bandang, dengan sistem ulu-ulak (ilir) yang menentukan pembangunan rumah dari bagian paling hulu.
BACA JUGA:Legenda Warung Pecel Mbok Yem : Tertinggi di Dunia, Sensasi Makan Pecel di Atas Awan !