HADIS yang disampaikan oleh Rasulullah SAW mengenai puasa Ramadan mengajarkan kepada umat Islam untuk melandasi ibadah ini dengan iman dan ihtisab.
Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW menyatakan bahwa barangsiapa melakukan puasa Ramadan karena keimanan dan mengharapkan pahala di sisi Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.
Hal ini menunjukkan pentingnya menjalankan ibadah dengan keyakinan yang kuat dan kesungguhan untuk meraih pahala dari Allah SWT.
1. Meyakini Kewajiban Puasa Ramadan: Seorang muslim tidak hanya menjalankan puasa sebagai rutinitas ibadah, tetapi juga harus meyakini dan mengakui kewajiban puasa tersebut.
BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Sa'ad bin Abi Waqqash : Bakti Seorang Anak kepada Ibunya
BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Zubair bin Awwam : Pengikut Setia Rasulullah di Perang Badar
Karena meniadakan kewajiban yang jelas adalah sebuah kekufuran.
2. Meyakini Pahala Puasa Ramadan: Selain meyakini kewajiban, seorang muslim juga harus meyakini pahala yang akan diberikan atas pelaksanaan puasa Ramadan.
Keimanan ini menjadi dasar bagi kesungguhan untuk meraih pahala yang dijanjikan Allah SWT.
3. Mengharap Ridha Allah SWT: Tujuan utama dari puasa Ramadan adalah untuk meraih ridha dan cinta Allah SWT.
BACA JUGA:Memaknai Nikmat Sehat Selama Puasa Ramadan
BACA JUGA:BI Jamin Kebutuhan Transaksi Nasabah
Oleh karena itu, niat untuk meraih cinta dan ridha-Nya harus menjadi prinsip yang melandasi setiap ibadah yang dilakukan.
Mengharapkan pahala merupakan salah satu prinsip penting dalam menjalankan ibadah.
Namun, perlu diingat bahwa ibadah harus dilakukan dengan niat yang ikhlas dan bersih dari unsur-unsur syirik, riya, dan sum'ah.