PAGARALAM - Indonesia membanggakan salah satu warisan budaya tak benda yang unik, yakni Rumah Baghi atau dikenal juga dengan nama Rumah Besemah.
Rumah ini terkenal karena keunikan arsitekturnya yang tidak hanya memperlihatkan keindahan, tetapi juga kekokohan yang menjadikannya tahan terhadap gempa bumi.
Rumah Baghi menjadi identitas kultural masyarakat Besemah, sebuah kelompok etnis dari Kota Pagaralam, Sumatra Selatan.
Masyarakat Besemah, pada masa lampau, dikenal sebagai kaum yang berjiwa merdeka dan bersikap kesatria.
BACA JUGA:Rekomendasi Wisata Murah Meriah di Asia : Sangat Cocok untuk Mengisi Libur Lebaran 2024 !
BACA JUGA:Masjid Cheng Ho Palembang : Jejak Sejarah Muslim Tionghoa
Mereka memiliki peradaban unggul dengan sejumlah megalitik, khazanah bahasa, sastra, dan budaya yang kaya.
Salah satu peninggalan terkenal mereka adalah Rumah Baghi, yang menjadi bukti kecakapan mereka dalam arsitektur tradisional.
Rumah Baghi ditemukan terutama di daerah Pelang Keniday, Kota Pagaralam.
Rumah tradisional ini memiliki beberapa tipe, seperti Rumah Tatahan, Rumah Gilapan, Rumah Padu Tiking, dan Rumah Padu Ampagh, masing-masing dengan karakteristik yang unik.
BACA JUGA:Megahnya Warisan Budaya: Menjelajahi Keunikan Masjid Khalifah Bersama Rakyat Bengkulu
BACA JUGA:Rahasia Ngabuburit Seru di Kota Palembang: 10 Destinasi Imperdible!
Rumah Tatahan dikenal dengan ukiran yang menonjol di beberapa bagian eksterior rumah, sedangkan Rumah Gilapan memiliki bentuk yang sama dengan Tatahan, tetapi tanpa ukiran.
Sementara Rumah Padu Tiking menggunakan kayu dan bambu pada beberapa bagian konstruksinya, dan Rumah Padu Ampagh memiliki ciri khas anyaman bambu.
Salah satu hal yang membedakan Rumah Baghi adalah konstruksinya yang sangat unik.