Kemudian lanjutnya, beberapa sopir dump truk mencoba menguras isi tangki kendaraannya, setelah di sedot oleh sopir dan dipindahkan ke dalam botol Aqua terlihat BBM jenis solar tercampur dengan air.
BACA JUGA:Indikasi Kecuraan di SPBU Muncul di Sekayu
BACA JUGA:Pertamina-Polres Lubuklinggau Turunkan Tim, Sidak Truk Mogok Akibat BBM Campuran Air di SPBU Megang
Mengetahui informasi itu, Fredi Wijaya selaku Manager SPBU 24.316.51, datang ke lokasi dan langsung mengecek ATG atau Automatic Tank Gauging (alat kontrol BBM dalam tangki timbun), pada monitor terlihat adanya air dalam tangki timbun. Saat di cek ke bak tangki timbun, ternyata air sudah menggenangi dombak, dan terlihat tutup sampel minyak pada dispenser sudah mengapung. "Lalu dilakukan pengecekan ke saluran drainase di depan SPBU, ternyata drainase buntu, sehingga air pada saluran drainase itula masuk melalui oil setter dan menggenangi dombak," jelasnya.
Mengetahui itu, tambah Dodi, saksi Fedri Wijaya (manager SPBU) langsung memerintahkan karyawan untuk menghentikan penjualan seluruh jenis BBM di SPBU kepada konsumen. Selanjutnya saksi Fedri Wijaya memerintahkan karyawan untuk membuang atau menguras air yang berada di dalam tangki timbun dengan cara mengalirkan melalui nozzle dan ditampung ke dalam derigen.
Hal tersebut dilakukan sebab masa air lebih berat daripada minyak sehingga air berada di bagian bawah. Pengurasan air dalam tangki timbun dilakukan hingga tidak lagi terdeteksi pada ATG, dan dilakukan pengujian dengan stik yang diolesi pasta minyak. Terlihat tidak ada perubahan warna pada pasta minyak tersebut.
Dari hasil pengecekan oleh Tim PT Pertamina Palembang yang dipimpin oleh Grand Manager Zibali Hizbul Masih, mulai dari drainase, saluran Oli Kecer, dombak dan bak penampungan, kemudian dilakukan pengujian terhadap BBM jenis bio Solar yang berada di tangki pendam dengan menggunakan stik yang diolesi pasta minyak, serta pengujian sampel BBM Pengiriman dari Depo Pertamina Lubuklinggau. "Dari hasil pengecekan diketahui bahwa air masuk ke dalam tangki pendam melalui pipa dispenser dimana tutup pipa tersebut sudah terangkat oleh air yang menggenangi dombak," ungkapnya.
BACA JUGA:Belasan Truk Mogok Massal Usia Isi BBM di SPBU, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Aliran Sungai Semendo Tercemar Limbah : Diduga Berasal dari PT PGE Lumut Balai !
Saat ini, dikatakan Dodi, untuk para sopir sudah melanjutkan perjalanan. Mereka sudah bisa menerima kompensasi yang diberikan oleh pihak SPBU. " Jadi seluruh biaya perbaikan atas kerusakan mulai dari montir, pergantian filter semuanya ditanggung oleh pihak SPBU," terangnya.
Terkait tidak adanya tulisan peringatan SPBU ditutup, ditegaskan Dodi, pihaknya akan kembali mengingatkan pihak SPBU. "Kemarin kita sudah meminta agar dipasangkan pagar penutup dan memasangkan tulisan, nanti kita komunikasikan kembali ke pihak SPBU," pungkasnya. (yat)