LUBUKLINGGAU - Pasca dilakukannya inspeksi mendadak atau lebih dikenal dengan sidak terkait belasan truk mogok masal usai mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar, kini Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24 316 51 atau SPBU Megang di Jalan A Yani, Kelurahan Megang, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau, ditutup sementara.
Penghentian operasi itu intruksi langsung dari Pertamina Niaga Regional Sumbagsel kepada pihak SPBU 24 316 51 atau SPBU Megang. Tidak hanya itu pihak Pertamina juga meminta agar permasalah dengan belasan sopir truk dan draninase diselesaikan. Sampai masalah tersebut tuntas, SPBU tidak diizinkan untuk kembali melakukan operasi.
Pantauan dilokasi, Minggu 31 Maret 2024, situasi SPBU Megang terlihat lengang tak ada lagi aktivitas antrian kendaraan terutama truk yang berjejer menunggu giliran untuk mengisi BBM seperti biasanya. Aktivitas di area SPBU tersebut hanya terlihat sejumlah pekerja drainase yang sedang membuat drainase di pinggir jalan depan SPBU.
Mamat salah satu pekerja mengatakan bahwa aktivitas pembuatan drainase tersebut sudah dilakukan pasca diketahuinya Tangki Timbun BBM SPBU tersebut kemasukan air hujan. "Kami mulai kerja dari kemarin," ujarnya.
BACA JUGA:Catat! Penjabat Walikota Prabumulih Tak Gelar Open House Idul Fitri
BACA JUGA:Tekan Lonjakan Harga Komoditas, Gelar Gerakan Pangan Murah
Pembuatan drainase di depan SPBU tersebut menurut para pekerja diintruksi lansung oleh pihak SPBU. "Ini (Drainase) dibangun dari SPBU," katanya.
Kendati demikian di lokasi tidak terdapat peringatan ataupun police line sebagai penanda bahwa SPBU tersebut sementara stop beroperasi. Hal itu membuat masyarakat yang belum mengetahui informasi tentang BBM bercampur air dan SPBU tersebut ditutup sementara masih ada yang mendatangi SPBU dan berniat mengisi BBM.
Seperti yang dilakukan Santi pengendara motor Scoopy. Ditanya soal BBM bercampur air yang sempat heboh kemarin, ternyata wanita ini tidak mengikuti perkembangan informasi tersebut bahkan belum mengetahui masalah tersebut. "Aku dak tahu," ujarnya.
Sementara itu Kapolres Lubuklinggau AKBP Indra Arya Yudha, melalui Kasat Reskrim AKP Hendrawan didampingi Kanit Pidus Ipda M Dodirislan, menjelaskan secara rinci hasil sidak atau investigasi tim gabungan dari Pertamina dan Polres Lubuklinggau.
BACA JUGA:Harapkan Pelaksanaan PSN di Sumsel Berjalan Dengan Lancar
BACA JUGA:Antisipasi Kelangkaan BBM, Polres Prabumulih Perketat Pengawasan SPBU
Menurutnya berdasarkan hasil pemeriksaan/introgasi terhadap para sopir dan sidak ke SPBU 24.316.51. diketahui bahwa campuran air yang ada pada BBM bukan unsur kesengajaan. Namun hal itu disebabkan drainase di depan SPBU yang tidak berfungsi sehingga air dari drainase tersebut masuk ke Tangki Timbun.
Dijelaskan Dodi, kronologis terungkapnya BBM bercampur air terebut berawal dari komplain para sopir kepada pihak SPBU. Komplain para sopir ini baru diketahui oleh Fedri Wijaya selaku manager SPBU 24.316.51, pada Sabtu 30 Maret 2024, sekitar pukul 00.30 WIB setelah menerima telpon dari karyawannya yang bernama Robbi.
"Adapun komplain dari para sopir yang mengeluhkan kendaraan mereka tiba-tiba mati mesin setelah selesai melakukan pengisian dan baru berjalan beberapa meter dari SPBU," jelas Kanit Pidsus Ipda Dodi.