PALEMBANG – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Palembang masih menjadi perhatian utama dalam musim penghujan.
Meskipun terjadi penurunan kasus pada pekan ketiga Maret, namun hal ini tidak mengurangi urgensi untuk tetap waspada terhadap penyakit yang bisa mengancam nyawa ini.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas, Yudhi Setiawan, menyatakan bahwa meskipun terjadi penurunan kasus dari 46 kasus di awal Maret menjadi delapan kasus pada pekan ketiga Maret, namun angka tersebut masih cukup tinggi.
BACA JUGA:Wamenag Prediksi Idul Fitri 1445 H Jatuh pada 10 April 2024
BACA JUGA:Tips Aman Mudik Lebaran 2024 : Berikut 10 Imbauan 10 dari Pemerintah yang Wajib Dipatuhi !
Hal ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan dan penanggulangan DBD masih harus ditingkatkan.
Yudhi juga mengungkapkan bahwa total kasus DBD di Kota Palembang sejak awal Januari 2024 mencapai 490 kasus, dengan lima orang di antaranya meninggal dunia.
Rinciannya adalah 242 kasus pada laki-laki dan 248 kasus pada wanita.
Kasus tertinggi terjadi di Kecamatan Sukarami, sementara kasus terendah terdapat di Kecamatan Bukit Kecil Palembang.
BACA JUGA:Telat Bayar THR, Perusahaan Kena Sanksi !
BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Raih Penghargaan Top BUMD Award 2024
Kasus DBD yang terus muncul lanjut Yudhi, menunjukkan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebar utama virus DBD.
Langkah preventif seperti menguras tempat-tempat yang berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, dan mengenakan pakaian yang melindungi tubuh dari gigitan nyamuk perlu ditingkatkan.
Dikatakan Yudhi, sejumlah langkah upaya antisipasi telah dilakukan pihak dengan melibatkan masyarakat."Seperti menggalakkan fogging gratis," katanya.