DBD Kembali Mengancam Selama Ramadan : 40 Kasus Terjadi di Palembang !

Aktifitas layanan fogging di lingkungan yang padat penduduk. Insert : ilustrasi serangan dbd. -Foto : Disway-

KORANPALPOS.COM – Musim cuaca yang tak menentu kembali membawa ancaman penyakit demam berdarah dangue (DBD) bagi masyarakat Kota Palembang.

Terlebih, selama bulan Ramadhan ini, kasus DBD menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan, dengan 40 kasus telah tercatat di berbagai wilayah kota.

Kondisi ini patut diwaspadai mengingat pola hujan yang tidak teratur dan suhu yang lembab menjadi faktor utama berkembangnya nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebar DBD.

Perubahan cuaca yang ekstrem, dari hujan lebat ke panas terik dalam waktu singkat, menciptakan banyak genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

BACA JUGA:Gelar Pasar Murah untuk Pulihkan Ekonomi Warga

BACA JUGA:Fokus Stabilitas Ekonomi dan Keamanan

Sebanyak 40 kasus DBD yang sedang ditangani Dinas Kesehatan Kota Palembang  tersebut terjadi hingga pekan ketiga Ramadhan 2025.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Palembang Yudhi Setiawan di Palembang, Rabu (19/3), mengatakan bahwa pihaknya menangani 40 kasus demam berdarah dengue DBD sejak awal Ramadhan hingga pekan ketiga Ramadhan 2025.

Ia menyebutkan dari angka tersebut tidak ada korban jiwa.

"Nihil angka kematian akibat DBD dari awal Maret hingga hari ini," katanya.

BACA JUGA:Pernah Jadi Bupati Termuda : Herman Deru Jadi Tempat Berguru Bupati PALI Asgianto

BACA JUGA:Herman Deru : Terima Kasih Pak Presiden, Stadion Bumi Sriwijaya Menjadi Remaja Kembali !

Ia mengajak warga untuk terus menggalakkan program 3M yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

Terkait serangan DBD yang relatif tinggi ini, warga Kota Palembang berharap pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dapat mengambil langkah lebih serius untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan