JK Dianggap Tokoh Perdamaian Dunia oleh Menteri Wakaf Suriah
                            Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla bertemu dengan Menteri Wakaf Suriah, Muhammad Abu Khoiri Syukri di Jakarta, Sabtu (1/11/2025).-Foto: Antara-
JAKARTA – Menteri Wakaf Suriah, Muhammad Abu Khoiri Syukri, memuji sosok Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK), sebagai figur yang berperan besar dalam upaya perdamaian dunia.
“Kami telah lama mendengar tentang kiprah Bapak Jusuf Kalla sebelum akhirnya berjumpa langsung. Beliau merupakan sosok inspiratif yang aktif menggerakkan rekonsiliasi dan perdamaian di berbagai belahan dunia,” ujar Syukri dalam keterangan resmi tim media JK, Minggu (2/11).
Pertemuan hangat antara keduanya berlangsung di Jakarta pada Sabtu (1/11). Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla didampingi oleh mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin serta Ketua Bidang Kerja Sama dan Hubungan Luar Negeri Dewan Masjid Indonesia (DMI) Anizar Masyhadi.
BACA JUGA:PKS Tegaskan Komitmen Dukung Program Pemerintahan Prabowo
BACA JUGA:DPR Ajak Mahasiswa Papua Suarakan Aspirasi Lewat Digital
Sementara dari pihak Suriah hadir pula Mufti Damaskus Abdul Fattah Bizm dan Syaikh Muhammad Rajab Dieb.
Menteri Wakaf Suriah menjelaskan bahwa kunjungan ke Indonesia bertujuan mempererat hubungan bilateral dan belajar dari keberhasilan Indonesia dalam mengelola kemajemukan masyarakat.
Ia menilai Indonesia sebagai contoh negara Muslim yang damai dan toleran.
BACA JUGA:Pentingnya Protein Hewani untuk Pertumbuhan dan Kecerdasan Anak
BACA JUGA:Pemerintah Dorong Penguatan Ekonomi dan Konektivitas di PLBN Motaain
Dalam kunjungan tersebut, Syukri juga menyampaikan undangan resmi kepada Jusuf Kalla untuk berkunjung ke Suriah.
Kunjungan itu diharapkan menjadi kesempatan untuk melihat langsung kondisi Suriah yang mulai bangkit, sekaligus berdialog dengan para ulama, pimpinan lembaga keislaman, dan kalangan akademisi di negara tersebut.
Sebagai bentuk kerja sama pendidikan, pemerintah Suriah juga membuka peluang bagi mahasiswa Indonesia untuk menempuh studi di Damaskus.