Perjuangan Menjaga Kebenaran Islam
WAFATNYA Rasulullah tak membuatnya hilang pijakan.
Ketika orang-orang di Jazirah Arabia berbondong-bondong meninggalkan Islam, Muawiyah dan penduduk Mekah tetap berpegang teguh pada kebenaran Islam.
Sebagaimana dicatat dalam sejarah, Khalifah Abu Bakar lantas memerangi orang-orang murtaddin dan para nabi palsu.
Selepas itu, kaum Muslimin baru berkonsentrasi melawan Romawi di utara, tepatnya negeri Syam.
BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan (6)
BACA JUGA:Amalan-amalan Baik di Bulan Ramadan
Muawiyah bukanlah anak tertua Abu Sufyan, ia masih punya abang bernama Yazid bin Abu Sufyan.
Tatkala itu Yazid lebih dulu bersinar dan amat disegani, mewakili karisma ayahnya Abu Sufyan.
Banyak pihak meramalkan jika saja Yazid berusia panjang, maka simbol kebesaran Umayah berada pada sosok Yazid.
Abu Bakar sangat memahami hasrat Bani Umayah mengejar ketertinggalan mengabdi pada Islam.
BACA JUGA:Tips Sehat Berpuasa di Bulan Ramadan
BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan (5)
Khalifah lantas membuka kesempatan besar-besaran bagi klan Umayah untuk berperang melawan Romawi, ditambah hubungan Arab Syam yang amat erat dengan klan Umayah.
Mula-mula Abu Bakar mempersiapkan bala tentara besar ke Syam di bawah panglima Yazid bin Abu Sufyan.