Misalnya, Partai Umat dapat melebur ke dalam PKS, dan partai nasionalis dapat bergabung dengan partai yang memiliki ideologi serupa.
Dengan demikian, Bagindo berpendapat bahwa kader terbaik dari partai-partai yang gagal tersebut memiliki peluang lebih besar untuk duduk di parlemen pada pemilihan umum lima tahun mendatang.
Selain itu, langkah-langkah ini juga dianggap sebagai bentuk kedewasaan politik dalam menghadapi dinamika politik yang ada.
"Dalam politik, tidak ada kekalahan yang mutlak. Yang penting adalah bagaimana kita bangkit dan melangkah ke depan dengan langkah-langkah yang bijak," tambahnya.
Terkait hal ini, beberapa tokoh dari partai-partai yang terancam gagal ini menyambut baik saran dari Bagindo. Mereka menyatakan kesiapan untuk mengevaluasi langkah strategis ke depan guna tetap relevan dalam kancah politik nasional.
Menyikapi rekomendasi tersebut, sejumlah anggota partai yang terancam gagal mengungkapkan bahwa mereka akan segera mengadakan rapat internal untuk membahas langkah-langkah konkret yang akan diambil demi memastikan kelangsungan perjuangan politik mereka.
Dengan demikian, saran dari pengamat politik ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi partai-partai yang terancam gagal untuk tetap eksis dan berkontribusi dalam dinamika politik tanah air, baik melalui pembentukan partai lokal maupun melalui integrasi dengan partai-partai lain yang memiliki visi dan misi yang sejalan.***