Antisipasi Bencana: Polres Lubuklinggau Perketat Pemantauan Titik Rawan Banjir dan Longsor

Sat Sampata Polres Lubuklinggau melakukan pemantauan sejumlah titiik lokasi yang berpotensi tinggi becana. -Foto : Dokumen Palpos-

 

LUBUKLINGGAU, KORANPALPOS.COM - Menyusul rentetan bencana alam di sejumlah provinsi tetangga seperti Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat, jajaran Satuan Samapta (Satsamapta) Polres Lubuklinggau, Polda Sumatera Selatan, bergerak cepat meningkatkan langkah mitigasi.

 

Selasa, 2 Desember 2025, tim melakukan pemantauan intensif di berbagai titik rawan bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Kota Lubuklinggau.

 

Langkah ini diambil untuk memastikan kesiapsiagaan aparat dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana selama musim penghujan.

BACA JUGA:Kementrian Kelautan dan Perikanan Sasar OKU Untuk Pengembangan Budidaya Ikan Gabus

BACA JUGA:Jaksa Dorong Percepatan Pembangunan Desa Melalui Aplikasi Jaga Desa

 

Sejumlah lokasi berkategori risiko tinggi menjadi prioritas pemantauan:

 

1. Daerah Aliran Sungai (DAS) Kelurahan Muara Enim dan sekitarnya

Wilayah yang kerap dilanda banjir ini dipantau secara berkala, terutama kondisi ketinggian air sungai, perubahan arus, hingga kekuatan tanggul.

BACA JUGA:Gelar Bimtek Penatausahaan Keuangan Daerah, Walikota Prabumulih Tekankan Penguatan Kompetensi ASN

BACA JUGA:DPRD Prabumulih Gelar Reses Serentak di Tiga Dapil, Infrastruktur Masih Jadi Keluhan Dominan

 

2. Kawasan Perbukitan dan Lereng, termasuk Kelurahan Watas

Tim memeriksa kondisi struktur tanah, indikasi pergerakan lereng, dan potensi retakan yang dapat memicu longsor, mengingat beberapa titik memiliki topografi yang cukup curam.

 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program mitigasi Polres Lubuklinggau yang bertujuan meminimalisir risiko sekaligus memastikan pola koordinasi antarinstansi berjalan efektif.

BACA JUGA:Wabup Ardani Pimpin RUPS, Pemkab Ogan Ilir Resmi Angkat Komisaris Utama dan Direksi Baru PT Petrogas OI

BACA JUGA:Polres Muba Gelar Asli Peduli Bantu Bencana di Sumatera

 

Selain pendataan kondisi lapangan, petugas turut memberikan imbauan langsung kepada warga sekitar titik rawan. Masyarakat diingatkan untuk:

 

Waspada cuaca ekstrem yang berpotensi memicu kenaikan debit air.

 

Menjaga kebersihan saluran air agar aliran tidak tersumbat.

BACA JUGA:Polres Prabumulih Tuntaskan 9 dari 10 Bedah Rumah Tahun 2025, AKBP Bobby: Pondasi Kebahagiaan KPM

BACA JUGA:Muchendi Sampaikan Komitmen dalam Mendukung Mutu Pendidikan

 

Segera melapor kepada perangkat RT/RW atau pihak kepolisian bila menemukan tanda bahaya, seperti tanah retak atau air sungai yang naik tiba-tiba.

 

Kapolres Lubuklinggau, AKBP Adhitia Bagus Arjunadi, melalui Kasat Samapta AKP Subardi, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar patroli rutin, tetapi bagian dari pelayanan kepolisian dalam melindungi masyarakat dari ancaman bencana.

 

“Kami bergerak cepat belajar dari peristiwa di daerah lain. Kesiapsiagaan adalah kunci. Polres Lubuklinggau terus berkoordinasi dengan BPBD dan instansi terkait untuk memastikan jalur komunikasi hingga rencana evakuasi siap digunakan kapan saja,” ujarnya.

 

Pemantauan ini merupakan respons langsung atas kejadian bencana banjir dan longsor yang melanda beberapa wilayah Sumatera dalam beberapa minggu terakhir, yang menyebabkan korban jiwa dan kerugian materiil.

 

Dengan karakteristik geografis yang relatif serupa, Polres Lubuklinggau berkomitmen memperkuat mitigasi agar kejadian serupa dapat dicegah di wilayah Kota Lubuklinggau.

 

Polres Lubuk Linggau memastikan kegiatan pemantauan akan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan, terutama sepanjang musim hujan. Warga diminta tetap mengikuti informasi resmi dari BMKG dan Pemerintah Daerah mengenai peringatan dini cuaca.

 

"Upaya ini diharapkan mampu memberikan rasa aman, meningkatkan kesiapan masyarakat, dan memastikan respon cepat jika situasi darurat terjadi," pungkas AKP Subardi. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan