Kang Giri menambahkan, status sebagai Kota Kreatif Dunia membuka peluang lebih besar bagi Ponorogo untuk berjejaring secara internasional, baik dalam bentuk pertukaran budaya, pendidikan, maupun promosi produk kreatif lokal.
“Kami akan memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat posisi Ponorogo sebagai pusat seni rakyat dunia yang berakar pada tradisi namun terbuka terhadap inovasi,” tuturnya.
Dengan pengakuan tersebut, Ponorogo kini sejajar dengan lebih dari 400 kota di dunia yang menjadi bagian dari UCCN, termasuk Bandung yang lebih dulu diakui dalam kategori desain.
BACA JUGA:Ganjar Ajak Kader PDIP NTB Introspeksi Menuju Pemilu 2029
BACA JUGA:Momentum Sumpah Pemuda, Saatnya Wujudkan Aksi Nyata dan Inovasi Generasi Muda
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat peran budaya sebagai penggerak ekonomi sekaligus simbol kebanggaan nasional. (ant)