Menambahkan lalapan atau sayuran segar sebagai pelengkap bisa menjadi cara cerdas agar asupan gizi lebih seimbang.
Tingginya minat masyarakat terhadap bakso bakar juga membuka peluang usaha yang menjanjikan.
Modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, sementara potensi keuntungan cukup tinggi.
Banyak pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berhasil meraup omset jutaan rupiah per bulan hanya dengan berjualan bakso bakar.
Strategi pemasaran melalui media sosial juga terbukti efektif untuk meningkatkan penjualan. Foto-foto bakso bakar yang menggoda selera kerap viral di Instagram dan TikTok, sehingga mampu menarik perhatian pembeli baru
Dewi (23), seorang mahasiswa di Palembang, mengaku bakso bakar menjadi camilan favoritnya sejak dua tahun terakhir.
“Rasanya beda banget sama bakso biasa. Kalau lagi nongkrong bareng teman, pasti pesan bakso bakar karena lebih praktis dan enak dimakan kapan saja,” ujarnya.
Sementara itu, Budi (35), penjual bakso bakar di kawasan Kambang Iwak, mengatakan penjualannya meningkat tajam sejak tahun lalu.
“Kalau malam minggu bisa habis sampai 500 tusuk. Banyak anak muda yang suka pesan lewat aplikasi online juga,” ungkapnya.
Bakso bakar bukan sekadar inovasi dari bakso tradisional, tetapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup kuliner masyarakat Indonesia.
Perpaduan rasa gurih, pedas, dan manis dengan aroma bakaran membuat jajanan ini selalu menggugah selera.
Dengan harga terjangkau, varian rasa beragam, serta kemudahan akses melalui penjual kaki lima hingga platform daring, bakso bakar diprediksi akan terus menjadi favorit masyarakat.
Bagi pecinta street food, mencicipi bakso bakar tentu menjadi pengalaman kuliner yang tidak boleh dilewatkan.