Kue Pukis Jajanan Tradisional Indonesia yang Tak Pernah Kehilangan Pesona

Sabtu 06 Sep 2025 - 07:20 WIB
Reporter : Yuli
Editor : Dahlia

Pukis red velvet yang tampil lebih modern.

Pukis green tea untuk pecinta matcha.

Pukis topping melimpah, seperti Nutella, oreo, hingga meses warna-warni.

Inovasi ini membuat kue pukis semakin digemari lintas generasi, terutama anak muda yang menyukai tampilan kekinian.

Selain lezat, kue pukis juga memiliki kandungan gizi yang bermanfaat. Telur sebagai bahan utama kaya akan protein, sementara tepung terigu memberikan energi dari karbohidrat.

Santan dan margarin menambah cita rasa gurih sekaligus menyumbang lemak sehat dalam jumlah tertentu.

Namun, karena mengandung gula dan lemak, kue pukis sebaiknya dikonsumsi dengan bijak. Porsi secukupnya dapat menjadi camilan yang mengenyangkan tanpa membuat gula darah naik terlalu tinggi.

Bagi banyak orang Indonesia, kue pukis bukan sekadar jajanan, melainkan bagian dari nostalgia masa kecil.

Banyak yang mengingat momen membeli kue pukis di depan sekolah atau di pasar bersama orang tua. Aroma khas kue ini sering kali menghadirkan kenangan manis yang sulit dilupakan.

Tak hanya itu, kue pukis juga menjadi peluang usaha yang menjanjikan.

Dengan modal terjangkau dan bahan yang mudah didapat, banyak pelaku UMKM menjadikan kue pukis sebagai sumber penghasilan.

Beberapa inovasi bisnis bahkan menggabungkan kue pukis dengan konsep kafe modern, sehingga menarik perhatian konsumen muda.

Meski banyak makanan cepat saji dan kue modern bermunculan, kue pukis tetap bertahan.

Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia masih mencintai jajanan tradisional. Bahkan, sejumlah daerah mengadakan festival kuliner yang menghadirkan kue pukis sebagai salah satu ikon jajanan pasar.

Kehadiran media sosial juga turut membantu melestarikan kue pukis.

Banyak penjual yang memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan produknya. Foto kue pukis dengan topping melimpah sering viral di media sosial dan berhasil menarik minat pembeli.

Kategori :