Bulan Ruwah diwarnai dengan kegiatan-kegiatan spiritual seperti dzikir, shalat malam, membaca Al-Qur'an, dan berbagai ibadah sunnah lainnya.
BACA JUGA:Apa Makna Jeruk Mandarin saat Imlek, Yuk Simak Penjelasannya!
BACA JUGA:Tradisi Angpao, Arti dan Makna Mendalam saat Perayaan Imlek
Masyarakat memanfaatkan waktu ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbanyak amalan-amalan baik, serta memperbaiki hubungan dengan sesama manusia.
Aktivitas keagamaan seperti ini menjadi jembatan untuk menyucikan hati dan jiwa sebelum memasuki bulan Ramadhan.
2. Persiapan Fisik
Selain aspek spiritual, Bulan Ruwah juga menjadi momen untuk mempersiapkan diri secara fisik.
Banyak masyarakat yang menjalankan puasa sunnah sebagai latihan untuk mempersiapkan tubuh mereka menghadapi bulan puasa Ramadhan yang akan datang.
Di beberapa daerah, masyarakat juga memanfaatkan waktu ini untuk membersihkan dan merenovasi masjid serta tempat-tempat ibadah lainnya sebagai bentuk kebersihan fisik dan spiritual.
3. Tradisi dan Budaya Lokal
Setiap daerah memiliki ciri khas dan tradisi tersendiri dalam menyambut Bulan Ruwah.
Misalnya, di Jawa Tengah, ada tradisi nyadran yang dilakukan dengan mengunjungi makam leluhur dan mendoakan mereka agar mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT.
Di Jawa Timur, masyarakat melakukan tradisi sedekah bumi dengan membagikan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Sementara itu, di daerah lain, seperti Sumatera dan Sulawesi, tradisi Bulan Ruwah juga dilakukan dengan penuh khidmat dan kekhusyukan.
Signifikansi dan Makna Tradisi Bulan Ruwah
Tradisi Bulan Ruwah memiliki banyak makna dan signifikansi bagi masyarakat Indonesia, terutama umat Muslim.