Vaksinasi Campak Aman, Dokter Bantah Bisa Menyebabkan Kecacatan pada Anak

Rabu 27 Aug 2025 - 21:51 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Maryati

KORANPALPOS.COM - Guru Besar Fakultas Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat Universitas Lambung Mangkurat Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo, Sp.A, Subs.IPT(K), membantah anggapan yang beredar di media sosial bahwa vaksinasi campak bisa menimbulkan kecacatan pada anak.

"Tidak benar (vaksinasi campak) menimbulkan kecacatan," kata Edi, yang juga Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia, saat diskusi daring yang diikuti dari Jakarta, Rabu (27/08/2025).

Vaksin campak, Edi menjelaskan, berisi virus campak yang sudah dilemahkan sehingga ia tidak memiliki kemampuan untuk menyebabkan infeksi berat pada orang yang diberikan vaksin.

BACA JUGA:Daun Pandan Wangi, Rahasia Alami untuk Kesehatan Tubuh

BACA JUGA:PHBS Kunci Utama Pencegahan Kecacingan di Semua Usia, Obat Cacing Hanya Pelengkap

Vaksin berisi virus campak itu justru bisa merangsang sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut.

"Jadi, risiko terhadap aktivasi (penyakit) sangat kecil karena virus dilemahkan, otomatis ia tidak virulen, tidak bisa menyebabkan rangsangan penyakit pada orang diimunisasi," kata Edi.

Dalam diskusi yang sama, Ketua Satgas Imunisasi IDAI Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A, Subs.TKPS(K) menjelaskan, pada beberapa orang vaksin campak bisa memberikan efek seperti demam, namun dalam kategori ringan dan dapat sembuh sendiri.

BACA JUGA:Daun Kari si Murraya Koenigii Sahabat Penderita Diabet dan Melawan Penuaan Dini, Berikut Tips Mengolahnya!

BACA JUGA:Dukung Pertumbuhan Sel dan Tulang dengan Kikil Sapi

Statistik menyebutkan hanya 5 sampai 15 persen anak yang diimunisasi mengalami demam, atau hanya lima dari 100 anak yang diimunisasi.

Efek samping lainnya setelah vaksinasi adalah ruam, namun hanya 2 persen yang mengalami atau dua dari 100 anak yang diimunisasi.

Dahulu, dia menerangkan, sebuah penelitian yang kini dilabeli hoaks, menyebutkan vaksin campak, gondongan dan rubela (campak Jerman) MMR dapat menyebabkan autisme.

BACA JUGA:Turunkan Risiko Demensia dengan Minum Minyak Zaitun

BACA JUGA:Puding Jahe : Perpaduan Manis dan Hangat yang Menyehatkan Tubuh

Kategori :