Bappenas dan ICRAF Dorong Perkebunan Berkelanjutan

Dorong perkebunan berkelanjutan sehingga Bappenas dan ICRAF sosialisasikan IYB di Sumsel. foto: Humas pemprov sumsel--

KORANPALPOS.COM - Bappenas dan ICRAF Indonesia memperkenalkan Indikator Yurisdiksi Berkelanjutan (IYB) untuk membantu komoditas perkebunan di Sumatera Selatan bersaing di pasar global. 

IYB adalah alat ukur pembangunan berkelanjutan yang menilai sejauh mana aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dikelola secara terpadu.

Bila suatu daerah memenuhi IYB, komoditas yang dihasilkan dari daerah tersebut berpotensi mendapatkan harga yang lebih baik di pasar yang menuntut produk berkelanjutan.

IYB juga dapat membuka peluang bagi daerah untuk mengakses berbagai skema insentif, pendanaan, dan investasi hijau. Selain itu, bagi pelaku usaha, IYB meningkatkan kepercayaan terhadap komitmen daerah dalam menjalankan praktik berkelanjutan.

BACA JUGA:Deru Tekankan Pentingnya Pendidikan Kesadaran Hukum di Sekolah

BACA JUGA:DWP Palembang Jalankan Program Sosialisasi HIV/AIDS

Bappenas menekankan pentingnya implementasi perkebunan berkelanjutan dalam mendukung agenda hilirisasi, peningkatan kesejahteraan petani/pekebun, serta pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sebagaimana diamanatkan dalam RPJPN 2025–2045 dan RPJMN 2025–2029.

“Pencapaian tujuan tersebut memerlukan keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan, baik dari kementerian, akademisi, sektor swasta, mitra pembangunan, hingga akademisi. IYB akan menjadi platform bersama untuk memantau komitmen seluruh pihak dalam penerapan praktik-praktik keberlanjutan tersebut,” kata Wulan Metafurry dari Direktorat Pangan dan Pertanian Bappenas.

Sistem pengukuran kinerja keberlanjutan ini dikembangkan saat pasar internasional semakin menuntut supaya komoditas bebas dari permasalahan lingkungan dan etis, misalnya deforestasi.

Contohnya, Uni Eropa baru-baru ini mengeluarkan EUDR yang yang mengatur supaya produk atau komoditas tertentu yang diperdagangkan ke atau dari pasar Uni Eropa tidak berasal dari lahan yang baru saja ditebang atau mengalami degradasi hutan.

BACA JUGA:Pemkot Palembang Tambah Pos Pemadam Kebakaran

BACA JUGA:Pemprov Sumsel dan BI Perkuat Fondasi Ekonomi Daerah

Sosialisasi IYB yang digelar di Aula Bappeda Sumsel, 22 Oktober, menjadi langkah awal untuk menguji penerapan sistem IYB di tingkat Kabupaten. Kegiatan ini mengundang perwakilan pemerintah kabupaten OKI, Banyuasin, dan Muara Enim serta beberapa asosiasi pengusaha karet, kelapa, kopi, dan kelapa sawit di Sumatera Selatan.

Penerapan IYB diharapkan dapat menjadi tolak ukur baru keberlanjutan daerah di Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam mewujudkan ekonomi hijau yang tangguh dan berdaya saing di tingkat global.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan