KULINER,KORANPALPOS.COM – Indonesia dikenal sebagai negeri dengan kekayaan kuliner yang tiada habisnya.
Dari Sabang hingga Merauke, setiap daerah memiliki makanan khas dengan cita rasa dan filosofi tersendiri.
Salah satu camilan tradisional yang tak pernah lekang oleh waktu adalah lemper ayam.
BACA JUGA:Cabriolet Premium Rp 2,9 Miliar: Mercedes-AMG CLE 53 Jadi Simbol Gaya Hidup Mewah
BACA JUGA:Bubur Candil : Sajian Manis Tradisional yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu
Makanan berbahan dasar ketan dengan isian ayam suwir berbumbu gurih ini bukan hanya lezat, tetapi juga menyimpan nilai budaya dan tradisi yang kuat.
Lemper sudah ada sejak zaman kerajaan Jawa dan sering disajikan dalam acara adat maupun perayaan penting.
Nama lemper dipercaya berasal dari ungkapan Jawa “yen dilem atimu ojo memper” yang berarti “jangan mempermainkan hati ketika diberi ketulusan”.
BACA JUGA:Rempeyek Udang, Camilan Renyah yang Jadi Primadona di Meja Makan Nusantara
BACA JUGA:Sosis, Si Mungil yang Jadi Favorit Banyak Kalangan
Filosofi ini selaras dengan bentuk lemper yang sederhana namun penuh rasa.
Seiring perkembangan zaman, lemper tidak hanya populer di Jawa, tetapi juga menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Meski ada beberapa variasi isi, seperti abon atau daging sapi, lemper ayam tetap menjadi pilihan favorit karena rasanya yang gurih, empuk, dan cocok untuk segala usia.
Perpaduan antara beras ketan yang pulen dengan isian ayam berbumbu khas membuat lemper memiliki cita rasa istimewa.
Ayam biasanya dimasak dengan bumbu halus berupa bawang merah, bawang putih, ketumbar, daun salam, serta santan.
Proses memasak ini menghasilkan ayam suwir yang wangi, gurih, dan lembut.