"Memenangkan pemilu bukan hanya memenangkan angka, tetapi harus diisi melalui semangat ideologi restorasi, karena jalan kemenangan harus benar dan berpihak rakyat," ujarnya.
BACA JUGA:Komit Bangun ASN dengan Kecerdasan Sosial-Emosional
BACA JUGA:Peran Bank Indonesia Dalam Kasus CSR BI
Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyatakan bahwa Partai NasDem merupakan salah satu partai yang mengalami peningkatan suara yang konsisten dalam tiga pemilu.
Meski demikian, masih ada kerentanan yang harus diwaspadai, terutama di Pemilu 2029, akan banyak tantangan.
"Ada tren peningkatan suara NasDem sejak pemilihan pertama pada 2014. Namun, jika nantinya (Pemilu 2029) sistemnya terbuka secara proporsional, maka kemungkinan partai akan membawa calon yang populer. Namun, jika ditutup secara proporsional, ini menjadi tantangan serius," katanya.
Untuk itu, perlu diperluas jangkauan pangkalan di pulau Jawa dengan menyasar pemilih kelas bawah hingga generasi muda, mengingat saat ini terdapat 56 persen pemilih dari segmen muda dan akan lebih besar lagi pada tahun 2029.
BACA JUGA:Sidang Kabinet Tandai Evaluasi Capaian 10 Bulan Pemerintah
BACA JUGA:Danpaspampres: Pasukan Harus 'Zero Mistake'
Melalui momentum pertemuan nasional ini, Rifqinizamy menegaskan bahwa analisis dan strategi yang telah dirumuskan akan menjadi peta jalan pemulihan menuju Pemilu 2029.
"Dalam waktu dekat, kami akan bertemu dengan dewan ahli dan dewan penasihat partai untuk menganalisis masalah nasional jangka pendek, menengah, dan panjang. Ini merupakan bagian dari peta jalan restorasi yang dilakukan NasDem baik di tingkat nasional maupun lokal," ujarnya.