Meskipun menimbulkan spekulasi, pihak komunitas telah menegaskan bahwa pertemuan tersebut bersifat eksploratif dan belum mengarah pada kebijakan resmi.
“Penting untuk meluruskan persepsi publik agar tidak ada kesalahpahaman. Pembahasan ini masih konseptual, belum menjadi keputusan pemerintah, sehingga tidak semestinya dijadikan dasar untuk spekulasi investasi,” tegas Antony.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan nilai transaksi aset kripto di Indonesia hingga pertengahan 2025 telah mencapai Rp224,11 triliun, dengan jumlah pengguna terdaftar mencapai 15,85 juta orang.
BACA JUGA: Industri Kripto Optimis : Bitcoin Semakin Diminati oleh Investor !
BACA JUGA:Bursa Kripto CFX Siap Bantu Indodax Penuhi Standar Keamanan Bappebti
Angka ini, menurut Antony, menjadi indikator bahwa aset digital telah menjadi bagian penting dalam ekosistem keuangan nasional dan layak dipertimbangkan dalam kebijakan strategis masa depan.
Sebagai pemain besar di industri kripto nasional, Indodax mendorong agar wacana ini tidak berhenti pada tataran ide semata.
Antony berharap adanya dialog terbuka yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, dilengkapi kajian akademik yang komprehensif, untuk menilai kelayakan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan nasional.
“Kami melihat di masa depan, aset digital tidak hanya menjadi instrumen investasi publik, tapi juga dapat memainkan peran strategis dalam kebijakan fiskal negara. Namun, semua itu harus disiapkan secara hati-hati dan progresif,” pungkasnya.