“Bayam hutan memiliki potensi besar sebagai tanaman sayur alternatif. Selain tumbuh tanpa perlu perawatan khusus, nutrisinya juga luar biasa,” ujar Ir. Tarmizi, seorang ahli tanaman pangan dari Universitas Sriwijaya.
Keunggulan utama bayam hutan adalah sifatnya yang mudah tumbuh di berbagai kondisi tanah.
Bahkan di tanah kering dan minim nutrisi pun, tanaman ini tetap mampu bertahan hidup.
Inilah yang menjadikannya sebagai solusi pangan lokal yang ramah lingkungan.
Beberapa komunitas tani organik di Sumatera Selatan mulai mengembangkan bayam hutan secara terorganisir.
Mereka tidak hanya memanfaatkannya untuk konsumsi pribadi, tetapi juga mulai memasarkannya ke pasar-pasar tradisional dan online.
“Bayam hutan dulunya hanya kami pakai untuk pakan ternak atau dibuang begitu saja. Tapi sekarang kami sudah tahu manfaatnya dan mulai tanam secara alami,” ujar Siti Rahma, petani asal Kabupaten Ogan Ilir.
Bayam hutan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di beberapa daerah di Indonesia
Berikut beberapa manfaat kesehatan yang bisa didapat dari konsumsi rutin bayam hutan:
Kandungan kalium dan magnesium dalam bayam hutan dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.
Serat yang tinggi pada bayam hutan sangat baik untuk melancarkan sistem pencernaan dan mencegah sembelit.
Kandungan kalsium dan vitamin K membantu dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat.
Daun bayam hutan memiliki sifat diuretik alami yang membantu tubuh membuang racun melalui urin.
Kombinasi vitamin dan mineral yang lengkap membantu sistem imun lebih kuat melawan penyakit.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, bayam hutan sebaiknya dimasak dalam waktu singkat agar kandungan gizinya tidak hilang.
Bayam ini dapat dijadikan tumisan, campuran sayur bening, ataupun dibuat sebagai lalapan rebus.