Gerald Vanenburg Incar Kemenangan Indonesia di Final ASEAN U-23 Dalam 90 Menit: Ini Alasannya !

Senin 28 Jul 2025 - 18:59 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

Namun, pelatih berusia 60 tahun itu mengaku tak ingin terbebani oleh ekspektasi tersebut.

“Saya tidak terlalu peduli tekanan publik. Tugas saya adalah memberikan yang terbaik untuk tim ini. Kalau ada yang tidak suka dengan saya, tidak apa-apa. Yang penting keluarga saya masih suka,” ucapnya santai namun penuh makna.

Vanenburg pun memuji suasana sepak bola Indonesia yang penuh gairah, namun ia menegaskan bahwa fokus utamanya tetap pada pembinaan dan pengembangan pemain muda.

BACA JUGA:Kabar Buruk Menghampiri Timnas U-23 Jelang FInal ASEAN 2025: Begini Kondisi Terkini Jens Raven !

BACA JUGA:Alasan Gerald Vanenburg Absen di Jumpa Pers Usai Laga Indonesia vs Thailand di Piala AFF U23 2025

Dalam sesi jumpa pers yang berlangsung cukup santai, terjadi insiden kecil saat mikrofon yang digunakan Vanenburg tiba-tiba mati.

Dengan nada bergurau, ia menyebut insiden itu mungkin ulah panitia karena dirinya kehilangan suara usai berteriak sepanjang laga semifinal.

“Mungkin panitia sengaja mematikan mic karena suara saya habis. Tapi sekarang sudah sedikit membaik. Meski tidak bisa teriak, saya harap pemain tetap bisa mengerti instruksi saya,” ujarnya disambut tawa awak media.

Ia bahkan menambahkan dengan gaya khasnya, “Saya ingin para pemain bisa bermain baik meskipun tanpa saya. Itu artinya mereka paham peran masing-masing. Apalagi saya tahu, mereka juga tidak terlalu suka saya,” seloroh Vanenburg sambil tersenyum.

Meski melaju ke final, performa lini depan Indonesia masih menjadi sorotan.

Dalam beberapa laga terakhir, efektivitas serangan terbilang rendah, dan tim terlalu bergantung pada striker muda Jens Raven sebagai satu-satunya pencetak gol yang konsisten.

“Memang kami sedang kesulitan mencetak gol. Saat ini kami hanya punya Jens Raven yang benar-benar bisa diandalkan,” ujar Vanenburg dengan jujur.

Untuk laga final, ia menyatakan tengah mencari solusi jangka pendek guna menambah variasi serangan dan menciptakan peluang dari berbagai lini.

“Saya sedang mencoba memikirkan pemain lain yang bisa saya percayakan mencetak gol. Kita perlu pemain selain Jens yang bisa membuat perbedaan,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengisyaratkan bahwa untuk turnamen berikutnya, akan ada evaluasi komposisi tim, termasuk kemungkinan menambah amunisi dari diaspora Indonesia atau talenta baru dari Belanda.

“Nanti kita lihat apakah kita perlu datangkan pemain lain, baik dari Belanda maupun dalam negeri, untuk memperkuat lini serang,” jelasnya.

Kategori :