Meski detail kabin belum seluruhnya diungkap, dari tampilan luar dan informasi awal, Jetour T2 diprediksi mengusung interior bernuansa premium dengan dominasi material soft-touch, layar digital besar, dan sistem hiburan terkoneksi.
Kabin dirancang untuk fungsi maksimal dan kenyamanan, mencerminkan semangat Travel+ yang mendorong pengguna untuk menjelajah lebih jauh.
Kursi dapat disesuaikan untuk fleksibilitas ruang, dan tersedia pula fitur-fitur pendukung seperti:
Panoramic sunroof
Wireless charging pad
Layar infotainment besar dengan koneksi Apple CarPlay dan Android Auto
Ambient lighting yang bisa dikustomisasi
Simbol Ekspansi Jetour di Asia Tenggara
Dipilihnya Indonesia sebagai lokasi debut Jetour T2 versi setir kanan menandai dimulainya era baru bagi Jetour di Asia Tenggara.
Sebagai pasar otomotif terbesar di kawasan ini, Indonesia dinilai sebagai kunci untuk memperluas pengaruh merek ke negara-negara seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina yang juga menggunakan format kemudi kanan.
Peluncuran ini juga menjadi bagian dari strategi global Jetour untuk menjangkau lebih banyak pasar internasional, termasuk Eropa dan Australia.
“Ini adalah simbol awal petualangan Jetour di pasar internasional versi RHD,” tegas Ranggy.
Kehadiran Jetour T2 di Indonesia sebagai SUV bergaya petualang dengan fitur canggih, desain maskulin, dan kemampuan lintas medan menjadikannya pesaing serius di segmen SUV premium mid-size.
Jetour T2 menjawab kebutuhan konsumen yang tidak hanya mencari kendaraan, tetapi juga sarana ekspresi gaya hidup aktif, petualangan, dan fleksibilitas mobilitas.
Dengan harga yang diperkirakan akan lebih kompetitif dibanding rival Eropa atau Jepang di segmen yang sama, Jetour T2 punya peluang besar untuk menggoda konsumen Indonesia yang haus akan pengalaman berkendara berbeda.
Jetour T2 tak hanya hadir sebagai SUV baru—ia membawa misi dan filosofi mobilitas masa depan yang menjangkau lebih luas, lebih tangguh, dan lebih berani.