Namun, Malaysia punya selisih gol lebih baik (+4) dibanding Filipina (+1), yang akan menghadapi Brunei di laga terakhir.
Garuda Muda harus waspada. Jika Indonesia kalah dengan selisih dua gol atau lebih dari Malaysia, maka Indonesia dipastikan gagal lolos ke semifinal.
Bahkan kekalahan 1-0 bisa membuat Indonesia hanya jadi runner-up dan masih harus bergantung pada hasil grup lain untuk bisa lolos sebagai runner-up terbaik.
BACA JUGA:Liverpool Segera Datangkan Ekitike
BACA JUGA:Kiper Filipina U-23, Nicholas Guimaraes, Curi Perhatian Usai Tahan Gempuran Timnas Indonesia
Skenario Mini-Klasemen Jika Indonesia Kalah 2-0 dari Malaysia:
Filipina: 3 poin, selisih gol +1 (*Lolos)
Malaysia: 3 poin, selisih gol 0 (*Runner-up)
Indonesia: 3 poin, selisih gol -1 (*Tersingkir)
Artinya, pertandingan malam ini adalah laga hidup mati bagi kedua tim. Dan bagi Indonesia, tak hanya soal lolos atau tidak, tetapi ini juga soal membalas luka sejarah dan menyudahi kutukan rekor buruk lawan Harimau Muda.
Pelatih Gerald Vanenburg menegaskan bahwa timnya tidak bermain untuk hasil imbang, melainkan kemenangan penuh.
BACA JUGA:Gerald Vanenburg Puji Arkhan Fikri
BACA JUGA:Timnas Voli U-16 Indonesia Taklukkan Uzbekistan 3-2 dan Akhiri Kejuaraan Asia di Posisi Kelima
"Kami tahu catatan lawan, tapi kami sudah mempersiapkan diri dengan baik. Ini soal keyakinan, dan saya percaya anak-anak siap memberikan yang terbaik," kata pelatih asal Belanda itu.
Nama-nama seperti Jens Raven, Robi Darwis, dan Arkhan Kaka diharapkan bisa tampil maksimal. Dengan dukungan penuh dari ribuan suporter di SUGBK, Indonesia punya modal besar untuk mencetak sejarah baru: menaklukkan Malaysia di waktu normal.
Ini bukan sekadar pertandingan fase grup. Ini soal sejarah, harga diri, dan pembuktian. Garuda Muda harus tampil habis-habisan untuk membalikkan rekor dan mengamankan tempat di semifinal. Akankah malam ini menjadi titik balik Indonesia melawan Malaysia?