Alex mengikuti sidang secara virtual dari Rutan Kelas I Pakjo Palembang.
Hakim yang memimpin sidang, Aziz Muslim, mengingatkan semua pihak untuk tidak mengintervensi jalannya persidangan.
Dalam persidangan yang berlangsung pada Rabu, 25 Mei 2022, JPU membacakan tuntutan hukuman maksimal terhadap Alex Noerdin.
Ia dituntut 20 tahun penjara, denda Rp 1 miliar, dan pembayaran uang pengganti atas kerugian negara di dua kasus tersebut.
"Menuntut terdakwa dengan pidana 20 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar, subsider enam bulan kurungan," kata JPU saat itu.
Mendengar tuntutan berat tersebut, Alex mengajukan nota pembelaan (pledoi) pada sidang Kamis, 2 Juni 2022.
Ia membacakan langsung pembelaannya dengan suara bergetar, bahkan tak kuasa menahan tangis.
"Saya mohon dari lubuk hati terdalam kepada Yang Mulia Majelis Hakim, tolong pertimbangkan kembali. Apa yang saya lakukan dulu adalah niat baik demi kepentingan masyarakat Sumsel," ujar Alex sambil menangis.
Alex juga menyebut bahwa kebijakan pembangunan Masjid Sriwijaya dan pengadaan gas oleh PD PDE semata-mata adalah upaya membangun Sumatera Selatan.
Meski mengajukan pembelaan, majelis hakim tetap menyatakan Alex Noerdin bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi dalam dua kasus tersebut.
Dalam sidang putusan yang digelar Rabu, 16 Juni 2022, Alex divonis 12 tahun penjara, serta denda Rp 1 miliar dengan subsider enam bulan kurungan.
Selain itu, hakim juga menjatuhkan hukuman tambahan berupa uang pengganti kerugian negara. Jika tidak dibayar, maka hukumannya bisa diperpanjang.
"Terdakwa terbukti bersalah melakukan korupsi yang merugikan negara. Perbuatan terdakwa tidak mendukung upaya pemerintah dalam memberantas korupsi," ujar Hakim Ketua Yose Rizal dalam pembacaan putusan.
Alex Noerdin, yang pernah disebut sebagai Bapak Pembangunan Sumatera Selatan, kini resmi menyandang status sebagai terpidana korupsi.
Selama dua periode menjabat sebagai gubernur (2008–2013 dan 2013–2018), Alex dikenal dengan proyek-proyek besar seperti Jembatan Musi IV, venue Asian Games 2018, dan proyek ambisius Masjid Raya Sriwijaya.
Namun, proyek-proyek itu pula yang akhirnya menyeretnya ke jeruji besi.