Keduanya menolak tren bodi kekar dan lampu LED ala motor modern.
Mereka berdiri kokoh sebagai simbol gaya hidup slow riding, klasik, dan stylish.
Suzuki TU250X menggendong mesin silinder tunggal 249cc SOHC 4-klep dengan sistem karburator Mikuni BS34.
BACA JUGA:Cruiser Kecil Rasa Moge: Yamaha V Star 250 Buktikan Gaya Tak Harus Mahal !
Mesin ini menghasilkan tenaga maksimal 20 dk pada 8.000 rpm dan torsi 21 Nm di 5.500 rpm.
Kendati tampak seperti motor dua silinder karena memiliki dua lubang header knalpot (twin port), TU250X sejatinya tetap satu silinder.
Mesin ini disalurkan ke roda melalui transmisi manual 5 percepatan.
Sementara itu, Kawasaki Estrella hadir dengan mesin 249cc silinder tunggal OHV 2 klep, yang sedikit lebih konservatif secara teknologi.
Namun, tenaganya tidak bisa diremehkan: 22,7 dk pada 7.500 rpm dan torsi 18 Nm pada 5.500 rpm.
Dari sini terlihat bahwa Estrella unggul dalam tenaga puncak, sementara TU250X lebih bertenaga pada putaran bawah berkat torsi lebih besar.
Namun secara pengalaman berkendara, TU250X menawarkan respon throttle yang lembut dan cepat.
Terutama cocok untuk perjalanan santai dalam kota, sedangkan Estrella unggul dalam sensasi tarikan linear khas motor OHV yang minim getaran.
Kedua motor mempertahankan suspensi teleskopik di depan dan dual shock di belakang.
TU250X memiliki ground clearance 165 mm dan bobot 148 kg, membuatnya sangat lincah untuk manuver perkotaan.
Dengan tinggi jok 770 mm, motor ini bersahabat untuk rider bertubuh mungil.