Di dunia kecantikan tradisional, minyak kemiri bahkan digunakan untuk menyuburkan rambut dan alis.
Selain itu, kandungan antioksidan dalam kemiri dipercaya mampu melindungi tubuh dari radikal bebas.
Namun, perlu diingat bahwa kemiri mentah mengandung zat toksik ringan yang disebut saponin dan harus dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memanggang atau memasaknya sebelum dicampur ke dalam masakan agar aman dikonsumsi.
BACA JUGA:Es Coklat Pisang Sensasi Segar dan Manis dalam Setiap Tegukan
BACA JUGA:Bakso: Makanan Jalanan Indonesia yang Sukses Mencuri Hati di Dunia
Seiring berkembangnya zaman dan menjamurnya makanan instan penggunaan bumbu dapur alami seperti kemiri memang mulai tergeser.
Namun kini, di tengah tren kembali ke alam dan gaya hidup sehat kemiri kembali mendapatkan tempatnya.
Banyak orang mulai menyadari pentingnya rasa otentik dan kandungan alami dalam makanan sehingga bumbu seperti kemiri kembali dicari.
Menariknya, kemiri juga mulai diekspor ke berbagai negara terutama ke kawasan Asia dan Pasifik yang juga mengenal penggunaan kemiri dalam kuliner mereka.
BACA JUGA:Keindahan Rasa Indonesia: Kuliner Tradisional yang Paling Disukai Wisatawan Dunia
BACA JUGA:Tidak Punya Cetakan Sostel? Tenang, Begini Cara Membuat Sosis Telur yang Menggoda Tanpa Alat Khusus
Di Hawaii, misalnya kemiri dikenal dengan nama "kukui nut" dan digunakan dalam bentuk minyak maupun campuran saus.
Kemiri memang bukan bumbu yang mencolok namun kehadirannya mampu menciptakan harmoni dalam masakan.
Bumbu sederhana ini menjadi bukti kekayaan kuliner Indonesia yang tidak hanya lezat tetapi juga penuh nilai gizi dan budaya.
BACA JUGA:Pempek Pistel: Perpaduan Unik Rasa Gurih dan Manis dari Palembang yang Bikin Ketagihan
BACA JUGA:Cireng Isi Jando: Inovasi Kuliner Khas Jawa Barat yang Makin Diminati Penikmat Jajanan Nusantara
Maka, tak ada salahnya untuk lebih menghargai peran kecil kemiri dalam dapur rumah kita.
Sebab di balik biji kecilnya tersimpan rasa besar yang menyatukan banyak hidangan tradisional Indonesia.*