Mie Lidi Camilan Jadul yang Kembali Naik Daun di Kalangan Milenial

Sabtu 21 Jun 2025 - 07:20 WIB
Reporter : Yuli
Editor : Dahlia

Kini, produsen mie lidi tidak hanya mengandalkan rasa nostalgia. Inovasi dalam hal rasa, pengemasan, hingga pemasaran digital turut berperan dalam mengembalikan kejayaan camilan ini.

Merek-merek baru bermunculan dengan strategi branding modern, menjadikan mie lidi sebagai camilan “retro modern” yang digemari lintas generasi.

Salah satu pelaku usaha mie lidi, Rani Adelia (28), pemilik merek Lidi Pedazz, mengungkapkan bahwa mie lidi produksinya kini telah menembus pasar nasional.

“Awalnya saya hanya produksi rumahan dan dijual via Instagram. Tapi sekarang pesanan datang dari berbagai kota, bahkan masuk ke minimarket lokal. Rasa nostalgia dan kemasan menarik membuat mie lidi kembali dicari,” ujar Rani.

Rani juga menambahkan bahwa varian rasa paling laris saat ini adalah extreme pedas dan keju bakar.

Untuk menjaga kualitas, ia menggunakan bahan-bahan premium tanpa pengawet berbahaya.

Salah satu keunggulan mie lidi dibanding camilan lain adalah harga yang sangat terjangkau.

Dengan kisaran harga Rp 2.000 hingga Rp 10.000 per bungkus, mie lidi bisa dinikmati oleh semua kalangan, terutama pelajar dan mahasiswa.

Selain itu, teksturnya yang renyah dan rasa yang beragam menjadikannya camilan yang cocok untuk berbagai suasana, mulai dari menemani saat belajar, bekerja, hingga bersantai bersama teman.

Diana (21), seorang mahasiswi di Jakarta, mengaku rutin membeli mie lidi sebagai camilan favorit.

“Aku suka banget mie lidi rasa pedas. Rasanya bikin ketagihan, apalagi kalau lagi nonton atau tugas malam-malam. Harganya juga bersahabat buat kantong mahasiswa,” tuturnya.

Kebangkitan mie lidi juga membuka peluang besar bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis camilan ringan.

Dengan modal kecil dan proses produksi yang relatif mudah, banyak pengusaha kecil mulai melirik usaha mie lidi sebagai lahan bisnis yang menjanjikan.

Di beberapa daerah seperti Bandung, Yogyakarta, dan Medan, mie lidi bahkan telah menjadi oleh-oleh khas daerah dengan kemasan menarik dan label halal.

Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM juga turut mendukung pengembangan usaha camilan lokal seperti mie lidi.

Program pelatihan, sertifikasi halal, dan bantuan pemasaran digital menjadi stimulus bagi UMKM untuk tumbuh dan bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Kategori :