Kue Pancong : Jejak Manis Kue Tradisional yang Melekat dalam Sejarah Betawi

Kue Pancong : Jejak Manis Kue Tradisional yang Melekat dalam Sejarah Betawi-foto : tangkapan layar ig,--

KULINER, KORANPALPOS.COM - Kue pancong, salah satu camilan tradisional khas Betawi menyimpan kisah panjang dalam perjalanan sejarah kuliner Indonesia.

Meski tampil sederhana dengan bentuk setengah lingkaran dan aroma kelapa yang menggoda,kue ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kuliner masyarakat Betawi sejak puluhan tahun lalu.

Asal-usul kue pancong diyakini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.

Di masa itu, masyarakat Betawi mulai mengembangkan berbagai jenis penganan berbahan dasar kelapa dan tepung beras yang mudah didapat dari lingkungan sekitar.

BACA JUGA:Lasagna : Hidangan Kekinian yang Kian Diburu Kawula Muda

BACA JUGA:Es Ximilu : Dessert Segar dan Unik yang Jadi Favorit di Masa Kini

Kue pancong pun lahir dari kreativitas tersebut.

Dengan bahan sederhana berupa santan, tepung beras, parutan kelapa dan sedikit garam kue ini menjadi sajian khas di tengah masyarakat urban Jakarta tempo dulu.

Nama “pancong” sendiri berasal dari bentuk cetakannya yang khas berlubang-lubang seperti setengah lingkaran mirip cetakan pukis.

Dalam beberapa daerah di Indonesia kue ini juga dikenal dengan nama berbeda seperti kue rangin di Jawa Timur dan bandros di Jawa Barat.

BACA JUGA:Es Krim: Cita Rasa Manis yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu Favorit Sepanjang Musim

BACA JUGA:Bolu Warna-Warni Kukus Camilan Ceria yang Disukai Segala Usia

Meskipun memiliki kemiripan dalam hal bahan dasar dan bentuk tiap daerah memberikan sentuhan cita rasa yang berbeda menyesuaikan dengan tradisi dan selera lokal.

Di kalangan masyarakat Betawi, kue pancong dulunya sering disajikan saat acara keluarga, hajatan atau sekadar sebagai camilan sore ditemani teh hangat.

Proses pembuatannya yang menggunakan cetakan khas dari besi membuatnya cukup unik.

Adonan dituangkan ke dalam cetakan yang telah dipanaskan lalu dipanggang hingga bagian bawahnya renyah dan bagian atasnya tetap lembut.

BACA JUGA:Cimol Camilan Legendaris Khas Bandung yang Tetap Digemari Sepanjang Masa

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan