In Memoriam Daihatsu Feroza: SUV Gagah yang Jadi Simbol Anak Gaul 90-an !

Minggu 01 Jun 2025 - 21:47 WIB
Reporter : Isro Antoni
Editor : Dahlia

Meski tidak segalak mesin diesel milik Taft, mesin bensin Feroza lebih halus dan responsif untuk pemakaian di jalan aspal.

Sistem penggerak roda belakang (RWD) menjadi standar, meski ada juga varian berpenggerak empat roda (4x4) di pasar ekspor dan unit tertentu di Indonesia.

Perpaduan bodi compact, suspensi yang cukup tinggi, serta tenaga mesin yang responsif membuat Feroza cukup andal diajak touring, bahkan menjajal jalur semi-off-road ringan seperti pegunungan atau pantai—aktivitas yang saat itu digandrungi kalangan muda.

BACA JUGA:Bentley Arnage T 2003: Sang Aristokrat Jalanan Bermesin Monster 6.75 Twin Turbo, Cek Spesfikasi dan Harga !

BACA JUGA:Daihatsu Atrai: Kei Car Kompak dan Multifungsi untuk Gaya Hidup Modern, Harga Rp100 Jutaan !

Namun yang membuat Feroza begitu melekat dalam ingatan generasi 90-an bukan sekadar performa atau tampilan pabrikan.

Feroza adalah kanvas yang sempurna untuk modifikasi.

Dari ujung depan hingga belakang, mobil ini kerap dimodifikasi untuk mencerminkan karakter pemiliknya.

Salah satu tren modifikasi yang paling mencolok adalah Feroza ceper, di mana ground clearance SUV ini diturunkan untuk menciptakan kesan lebih sporty dan agresif.

Pemilik Feroza rela mengganti suspensi standar dengan per daun lebih pendek atau per keong racing, demi mendapatkan tampilan yang mendekati mobil sedan balap.

Tidak hanya suspensi, pelek aftermarket dengan ukuran lebar dan offset negatif menjadi ciri khas lain.

Pelek palang lima atau palang jari-jari dengan ban tipis banyak dipilih agar menambah kesan racing style.

Bodi kit tambahan seperti lips bumper depan, side skirt, hingga spoiler belakang pun jamak dipasang.

Beberapa modifikator bahkan memotong fender untuk mempertegas tampilan ceper ekstrem.

Sektor interior tak luput dari sentuhan.

Jok diganti dengan model semi bucket, stir aftermarket dipasang, audio system ditingkatkan, bahkan lampu speedometer diganti dengan warna-warni neon—semuanya mencerminkan selera estetika anak muda saat itu.

Kategori :