DPR Bahas RUU Tembakau, Disperindag Pamekasan Intensifkan Pengawasan, PHK Gudang Garam Jadi Sorotan

Disperindag Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur memantau pembelian tembakau di sejumlah pabrikan di wilayah tersebut-Foto : ANTARA-
KORANPALPOS.COM - Tembakau menjadi salah satu pembahasan Rancangan Undang-Undang Komoditas Strategis di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia.
"Soal tembakau saat ini sedang berjalan pembahasan Rancangan UU Komoditas Strategis, ada delapan komoditas strategis yang mau dimasukkan ke dalam RUU tersebut.
Ini perkebunan semua yang nomor delapan itu tembakau," kata Anggota Komisi V DPR RI Sofyan Dedy Ardyanto di Magelang, Sabtu (006/09/2025).
Ia menyampaikan hal tersebut pada workshop pemberdayaan kelompok masyarakat bidang pencarian dan pertolongan di Kabupaten Magelang.
BACA JUGA:Modus Baru Phishing: Portal Akademik Palsu Intai Data Mahasiswa dan Dosen !
BACA JUGA:Cegah Beras Turun Mutu dan Momentum Perbaikan Tata Kelola Pangan
"Kebetulan saya yang ditugaskan salah satu anggota panitia kerja (panja), saya fokus di tembakau karena dapil kita di sini salah satunya di Temanggung wilayah tembakau," katanya.
Ia menyampaikan di dalam pembahasan RUU ini sudah berkoordinasi dengan teman-teman Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), dengan bupati-bupati yang wilayahnya penghasil tembakau.
"Keresahan petani sama, karena daya serap tembakau dari tahun ke tahun itu semakin turun, padahal tembakau adalah punya sejarah panjang di Indonesia," katanya.
Menurut dia, sesungguhnya dari sisi ekonomi pasarnya sudah jelas, orang Indonesia itu orang yang suka rokok paling tinggi berdasarkan data survei yang dilansir olah lembaga internasional.
BACA JUGA:Nadiem Makarim Resmi Jadi Tersangka Kasus Korupsi Chromebook Kemendikbudristek
BACA JUGA:Apresiasi Gubernur Sigap Antisipasi Pasca Demonstrasi
Kemudian, yang bekerja di industri hasil tembakau sekitar 5-6 juta orang, mulai dari yang petani, kerja di pabrik, distributor sampai warung.
"Kemudian akibat meratifikasi FCTC (framework convention on tobacco control) tentang pengendalian tembakau ini, industri tembakau kita makin turun, makin anjlok, padahal kontribusi industri hasil tembakau ini terhadap pajak, terhadap cukai ini luar biasa," katanya.