“Kepala daerah harus melakukan pengawasan ketat terhadap penggunaan dana. Ini menyangkut kepercayaan masyarakat dan keberlanjutan program,” ujar Deru.
BACA JUGA:Pembangunan Lanjutan GSC OKUT Mangkrak, Dugaan Indikasi Korupsi Mencuat
BACA JUGA:Polsek Keluang Laksanakan Sosialisasi kepada Pelaku Ilegal Driling, Ini Isi Imbauannya
Menko Perekonomian Zulkifli Hasan menambahkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan dana besar untuk mendukung koperasi, yaitu Rp250 triliun untuk Koperasi Merah Putih, Rp300 triliun untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Rp200 triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis.
“Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi jawaban atas kebutuhan ekonomi desa, mulai dari pangan, pertanian, hingga layanan keuangan,” jelas Zulkifli.
Ia juga mengungkapkan bahwa beras dan jagung Indonesia saat ini mengalami surplus, sehingga koperasi memiliki peran penting dalam distribusi hasil pangan nasional.
Peluncuran Koperasi Merah Putih ini didukung dengan penerbitan Inpres Nomor 9 Tahun 2025 dan Kepres Nomor 9 Tahun 2025, serta pembentukan Satgas yang diketuai oleh Gubernur di tingkat provinsi.
BACA JUGA:Pimpin Rakor Forkopimda, Walikota Prabumulih: Ketahanan Pangan Ini Menjadi Tanggung Jawab Bersama
BACA JUGA:Tidak Hanya di Bengkulu, Bunga Rafflesia Hansseltii Mekar Sempurna di Sumsel : Disini Lokasinya!
Acara ini dihadiri oleh para kepala daerah se-Sumsel, Forkopimda, camat, lurah, dan kepala desa yang berkomitmen mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis desa melalui koperasi.