“Kalau pempek ikan bisa dijual Rp2.000–Rp3.000 per biji, pempek dos cukup Rp1.000 saja. Tapi rasanya tetap enak, apalagi kalau cukonya mantap,” ujar Rini, pembeli tetap di salah satu warung pempek di Palembang.
Banyak pelaku UMKM kuliner juga mulai memasarkan pempek dos secara online, baik melalui media sosial maupun platform marketplace.
Beberapa bahkan melakukan inovasi dengan menambahkan isian keju, telur, atau sayuran ke dalam pempek dos agar lebih menarik.
Cuko: Kunci Kenikmatan Pempek Dos
Salah satu unsur penting dari kenikmatan pempek dos terletak pada kuah cuko-nya.
Cuko terbuat dari campuran gula merah, bawang putih, cabai rawit, asam jawa, dan garam.
Rasa manis, asam, dan pedas dari cuko ini memberikan karakter kuat pada pempek dos yang cenderung netral.
“Kalau pempek dos-nya enak tapi cukonya tidak pas, tetap terasa hambar. Jadi kuncinya ada di cuko,” jelas Pak Herman, pemilik warung pempek legendaris di kawasan Plaju.
Beberapa penjual bahkan memiliki resep rahasia cuko yang diturunkan secara turun-temurun, dan menjadi daya tarik utama pembeli setia.
Meski tidak mengandung ikan, pempek dos tetap memiliki nilai gizi.
Tepung terigu dan sagu memberikan karbohidrat sebagai sumber energi, sementara bawang putih yang digunakan memiliki manfaat antibakteri dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Namun demikian, pempek dos sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah wajar karena tergolong makanan tinggi karbohidrat dan biasanya digoreng. Kombinasikan dengan sayur atau lalapan segar agar lebih seimbang.
Cara Membuat Pempek Dos Sendiri di Rumah
Bagi yang ingin mencoba membuat pempek dos di rumah, berikut resep sederhana:
Bahan:
250 gram tepung terigu