Menurut penuturan beberapa budayawan lokal, sambal ini sudah ada sejak lama dan awalnya dibuat sebagai pelengkap ikan bakar oleh masyarakat pesisir.
Dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh di sekitar mereka, sambal dabu-dabu menjadi solusi praktis namun lezat untuk memperkaya cita rasa makanan.
Sambal dabu-dabu terbuat dari bahan-bahan segar yang mudah ditemukan di pasar tradisional. Bahan utama meliputi:
Cabai rawit merah atau hijau (disesuaikan tingkat kepedasan),
Tomat merah atau tomat hijau,
Bawang merah,
Garam secukupnya,
Perasan air jeruk nipis atau lemon cui,
Minyak kelapa panas (opsional, untuk menambah aroma).
Cara membuatnya pun sangat praktis.
Bawang merah, tomat, dan cabai diiris tipis, lalu dicampur dalam satu wadah. Setelah itu diberi garam dan air jeruk nipis.
Jika ingin menambah cita rasa, bisa ditambahkan sedikit minyak kelapa panas untuk menonjolkan aroma sambal.
Proses pembuatan yang cepat membuat sambal ini cocok untuk disajikan kapan saja, terutama untuk menu mendadak.
Ciri khas utama sambal dabu-dabu terletak pada rasa pedas segar yang langsung menyentuh lidah sejak suapan pertama.
Tidak seperti sambal goreng atau sambal ulek, dabu-dabu menawarkan sensasi yang lebih ringan namun tetap menggigit.
Asam dari jeruk nipis berpadu dengan pedasnya cabai dan manis-asam dari tomat, menciptakan harmoni rasa yang sulit dilupakan.