KORANPALPOS.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Ilir mencatat sedikitnya 5,7 hektare lahan telah terbakar sepanjang tahun 2025 ini.
Kebakaran lahan tersebut terjadi di beberapa titik, yang mayoritas merupakan kawasan rawan seperti lahan gambut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat, mengungkapkan bahwa titik kebakaran tersebar di sejumlah wilayah, di antaranya berada di Desa Muara Baru, Kecamatan Pemulutan, wilayah Palemraya, serta Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara.
Wilayah-wilayah ini selama ini dikenal memiliki karakteristik lahan gambut yang rentan terhadap kebakaran saat musim kemarau.
BACA JUGA:Polres Ogan Ilir Tingkatkan Patroli Turjawali Jaga Keamanan Selama Cuti Bersama
BACA JUGA:Disperindag OKU Antisipasi Lonjakan Harga Sembako Jelang Idul Adha
“Sebagian besar lahan yang terbakar merupakan lahan mineral berupa gambut, yang memang mudah terbakar ketika cuaca kering,” ujar Edi, Minggu (11/5).
Ia menambahkan, pihaknya telah menyiagakan personel secara khusus untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang mungkin terjadi sewaktu-waktu.
Saat ini, BPBD Ogan Ilir telah menyiapkan sebanyak 131 personel dari Satuan Tugas Tim Reaksi Cepat (TRC) dan masing-masing kecamatan.
Selain itu, turut disiagakan pula 10 personel PNS guna memperkuat upaya penanggulangan dini Karhutla.
BACA JUGA:Polres Ogan Ilir Tingkatkan Patroli Turjawali Jaga Keamanan Selama Cuti Bersama
BACA JUGA:Disperindag OKU Antisipasi Lonjakan Harga Sembako Jelang Idul Adha
Kesiapsiagaan ini menjadi langkah strategis guna meminimalisasi dampak kebakaran yang bisa meluas dan membahayakan warga sekitar.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan dan kesiapan menghadapi bencana, Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir belum lama ini menggelar apel dan gladi kesiapsiagaan bencana tahun 2025.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Lapangan Tanjung Senai, Indralaya, dengan melibatkan berbagai unsur dari forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda).