Beberapa penelitian lokal juga menunjukkan bahwa memasak tempoyak membantu menstabilkan kandungan nutrisinya.
Untuk lansia yang belum pernah mencoba tempoyak disarankan untuk memulai dari jumlah kecil dan memperhatikan reaksi tubuh.
Bila muncul gejala seperti kembung, mual atau tekanan darah meningkat sebaiknya segera dihentikan dan konsultasikan dengan tenaga medis.
BACA JUGA:Ragam Jus Minuman: Segar, Sehat, dan Kaya Manfaat
BACA JUGA:Buah Kiwi: Si Kecil Kaya Nutrisi yang Makin Populer di Indonesia
Dengan pemahaman dan pengolahan yang tepat tempoyak tetap bisa dinikmati oleh lansia sebagai bagian dari kekayaan kuliner Nusantara.
Kuncinya adalah dalam porsi, kebersihan dan mempertimbangkan kondisi kesehatan individu.
“Tidak ada salahnya lansia menikmati kuliner tradisional. Justru makanan seperti tempoyak mengingatkan mereka pada masa lalu, memberikan dampak psikologis positif. Asal bijak mengonsumsinya,” tutupnya.*