Banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terbantu dengan produksi dan penjualan tahu walik.
Permintaan yang tinggi, baik untuk konsumsi lokal maupun untuk pengiriman ke luar daerah, membuka peluang bisnis baru.
Beberapa pengusaha bahkan berhasil membawa tahu walik hingga ke pasar nasional dengan membuka franchise atau usaha kemitraan.
Ini membuktikan bahwa makanan tradisional, dengan inovasi yang tepat, bisa bersaing di tengah ketatnya industri kuliner modern.
Agar pengalaman menikmati tahu walik semakin maksimal, ada beberapa tips yang bisa diikuti. Pertama, pilih tahu walik yang baru digoreng agar tetap renyah.
Kedua, nikmati dengan saus sambal segar atau sambal kacang yang kental untuk sensasi rasa yang lebih kaya.
Ketiga, jika membeli tahu walik frozen, pastikan menggoreng dengan minyak panas agar bagian luar tetap crispy dan bagian dalam matang sempurna.
Tahu walik juga cocok dinikmati sebagai camilan sore, teman minum teh, atau bahkan sebagai lauk tambahan di meja makan.
Dengan semakin meluasnya popularitas tahu walik, tantangan ke depan adalah menjaga cita rasa dan keaslian resep tradisionalnya.
Beberapa pelaku usaha berkomitmen untuk mempertahankan resep asli Banyuwangi, sambil tetap melakukan inovasi sesuai kebutuhan pasar.
Pemerintah daerah Banyuwangi sendiri mulai mendorong promosi tahu walik sebagai bagian dari kekayaan kuliner lokal, melalui festival kuliner, pelatihan UMKM, hingga promosi pariwisata.
Tahu walik bukan sekadar camilan biasa.
Ia adalah bukti kreativitas masyarakat lokal dalam mengolah bahan sederhana menjadi makanan yang digemari lintas generasi dan daerah.
Dengan rasa yang khas, tekstur unik, dan berbagai inovasi modern, tahu walik siap terus mengharumkan nama Banyuwangi di dunia kuliner Indonesia.*