Seiring berjalannya waktu, inovasi terhadap tahu walik pun berkembang.
Tak hanya menggunakan isian ayam atau ikan, beberapa penjual juga menambahkan varian seperti keju, sosis, bahkan isian pedas yang semakin menarik minat pembeli.
Keunikan tahu walik terletak pada teknik pembuatannya. Biasanya, tahu putih digoreng setengah matang terlebih dahulu agar lebih mudah dibalik. Setelah itu, bagian tengah tahu diambil dan kulitnya dibalik.
Bagian dalam tahu yang kosong kemudian diisi dengan adonan daging ayam yang telah dibumbui dengan bawang putih, merica, garam, dan bumbu lainnya.
Tahu yang sudah diisi kemudian digoreng kembali hingga berwarna keemasan dan terasa renyah.
Hasil akhirnya adalah tahu berbentuk kembung dengan rasa gurih dan tekstur crispy yang menggoda.
Sajian tahu walik biasanya dinikmati dengan cocolan saus sambal, mayones, atau sambal kacang, tergantung selera.
Saat ini, tahu walik tak hanya bisa ditemukan di Banyuwangi.
Banyak pelaku usaha kuliner di kota-kota besar seperti Surabaya, Jakarta, Bandung, hingga Medan yang mulai menjajakan tahu walik sebagai menu utama.
Bahkan, beberapa usaha kecil menengah (UKM) membuat inovasi dengan menawarkan tahu walik frozen, sehingga konsumen bisa membeli dalam bentuk beku dan menggorengnya sendiri di rumah.
Varian tahu walik pun semakin beragam.
Ada tahu walik original, tahu walik pedas, tahu walik isi keju mozzarella, hingga tahu walik dengan isian seafood seperti udang dan cumi.
Inovasi-inovasi ini membuat tahu walik tidak cepat membosankan dan selalu menarik untuk dicoba.
Banyak pedagang kaki lima hingga restoran modern menyajikan tahu walik sebagai menu andalan.
Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp10.000 hingga Rp30.000 per porsi, tergantung ukuran dan isiannya.
Kepopuleran tahu walik memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, khususnya di Banyuwangi.