Momen ini kemudian diunggah di akun media sosialnya dan menjadi viral.
BACA JUGA:Bobi Candra Divonis 4 Tahun, JPU Resmi Ajundkan Banding
BACA JUGA:Waspada! Marak Pencurian Motor di Lubuklinggau, Tiga Karyawan Minimarket Jadi Korban Berturut-turut
Sayangnya, alih-alih menuai pujian, konten tersebut memantik reaksi negatif dari warganet.
Banyak netizen menyudutkan warga Palembang, menuduh mereka serakah, tidak tertib, dan tidak menghargai niat baik konten kreator.
Viralnya konten tersebut menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat Palembang.
Sejumlah tokoh masyarakat, aktivis media sosial, dan warga sipil menyuarakan keberatan atas cara penyajian video yang dinilai tidak mencerminkan fakta sebenarnya.
“Kami kecewa karena konten tersebut menggiring opini publik bahwa warga Palembang tidak tahu etika. Padahal, dari informasi yang kami terima, tidak ada pengaturan pembagian, dan konten itu sengaja dibuat untuk viral,” kata Andika Pratama, salah satu warga yang ikut dalam aksi protes damai di kawasan Kambang Iwak.
Warga menilai video tersebut berpotensi merusak citra Palembang yang selama ini dikenal sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai kekerabatan, budaya Melayu, dan adat bersantun.
“Jangan sampai kota ini dicap buruk karena narasi sepihak. Apalagi Benteng Kuto Besak itu tempat bersejarah, bukan sembarang lokasi eksperimen konten,” tegas Maryati, warga Palembang.
Kepolisian mengaku masih mendalami tujuan serta proses pembuatan konten tersebut.
Apakah ada unsur kesengajaan dalam menyusun narasi, serta siapa saja pihak yang terlibat dalam skenario tersebut.
Pihaknya juga masih menunggu hasil klarifikasi dari pihak Willie Salim yang dijadwalkan akan dipanggil dalam waktu dekat.
“Kami akan melihat apakah ada motif tertentu di balik konten tersebut, apakah murni hiburan, edukasi, atau justru mengandung unsur provokasi sosial,” jelas Ipda Toto.
Hingga kini, Willie Salim belum memberikan pernyataan resmi secara langsung kepada media.
Namun dalam salah satu video klarifikasinya, ia menyebut tidak ada niat untuk menyudutkan warga Palembang dan meminta maaf jika konten tersebut menimbulkan kegaduhan.