Ia menyebutkan, berdasarkan hasil kajian para ahli, idealnya Palembang membutuhkan sedikitnya 120 kolam retensi untuk menampung volume air hujan agar tidak menimbulkan banjir.
Sayangnya, hingga saat ini jumlah kolam retensi yang tersedia baru mencapai sekitar 50 titik.
"Artinya, jumlah kolam retensi kita masih kurang lebih dari separuhnya. Jika daya serap air di kota ini sangat terbatas, terutama melalui kolam retensi, tentu genangan air pascahujan akan sulit dihindari karena air tidak tahu harus lari ke mana," jelasnya.
Lebih lanjut, Bastari menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus membangun kolam retensi baru di kawasan-kawasan yang rawan genangan dan banjir.
Program ini akan menjadi prioritas dalam rencana pembangunan infrastruktur ke depan, guna memperkuat sistem pengendalian air di Palembang.